Aktivitas Merapi
10 Fakta di Balik Dua Kali Erupsi Freatik Merapi Hari Ini
Pukul 09.20 Wib, kembali terjadi letusan selama 6 menit dengan ketinggian asap 1200 meter, teramati dari CCTV Merbabu.
Penulis: Hanin Fitria | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Gunung Merapi mengalami erupsi freatik sebanyak dua kali pada Senin (21/5/2018).
Letusan pertama terjadi pada pukul 01.25 WIB, terjadi selama 19 menit dengan ketinggian asap 700 meter, teramati dari Pos Babadan.
Pukul 09.20 Wib, kembali terjadi letusan selama 6 menit dengan ketinggian asap 1200 meter, teramati dari CCTV Merbabu.
Dilansir dari akun Twitter Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, berikut 10 fakta erupsi freatik Merapi :
1. Gunung Merapi yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kembali meletus freatik sebanyak 2 kali. BPPTKG melaporkan letusan pertama terjadi pada 21-5-2018 pukul 01.25 WIB.
2. Letusan berlangsung selama 19 menit dengan ketinggian asap 700 meter teramati dr pos Babadan. Amplitudo seismik terukur 20 mm. Kemudian letusan freatik kedua berlangsung pada 21-5-2018 pukul 09.38 WIB selama 6 menit.
3. Tinggi asap 1.200 meter dgn angin condong ke arah Barat. Amplitudo maksimum 23 mm. Hujan abu tipis terjadi Srumbung, Kaliurang dan Kemiren pascaletusan freatik kecil yang pertama
4. Sedangkan letusan kedua diperkirakan jatuh di daerah sekitar barat di wilayah Kab Magelang dengan jarak yang tidak jauh dari puncak Gunung Merapi.
5. Pascaletusan, kegempaan yang terekam di beberapa Pos Pengamatan Gunung Merapi tidak mengalami perubahan dan suhu kawah mengalami penurunan. Aktivitas kegempaan dan vulkanik tidak ada lonjakan.
6. PVMBG tetap menetapkan status Normal (level I). Tidak ada kenaikan status dari Gunung Merapi. Masyarakat diimbau tetap tenang. Tidak perlu panik & masyarakat belum perlu mengungsi. Masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa serta mengantisipasi hujan abu di sekitar Gunung Merapi
7. Kegiatan pendakian Gunung Merapi direkomendasikan hanya sampai di Pasarbubrah kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
8. Kondisi morfologi puncak Gunung Merapi saat ini rawan terjadi longsor sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan pendaki.
9. BNPB terus melakukan koordinasi dengan PVMBG dan BPBD. BPBD Provinsi Jawa Tengah, BPBD Kabupaten Magelang, BPBD Klaten, BPBD Boyolali, BPBD Sleman dan BPBD DI Yogyakarta telah mengambil langkah-langkah antisipasi.
10. Pascaletusan Gunung Merapi 2010 lalu telah memberikan banyak pembelajaran. Saat ini tingkat kesiapsiagaan Pemda dan masyarakat dalam menghadapi letusan Gunung Merapi telah lebih baik.
(Tribun Jogja/Hanin Fitria)