Hipotesa Penelitian Nieuwenkamp Tentang Candi Borobudur yang Menggemparkan Pada Masanya
Dalam hipotesisnya ia mengemukakan pendapat bahwa Candi Borobudur itu katanya, dahulu dibangun di tengah-tengah danau yang kini telah mengering
Pada candi Kalasan dan candi Sari yang lebih tua usianya daripada Borobudur, sisa-sisa bajralepa itu sampai kini masih bisa diketemukan kembali, tidak demikian halnya dengan Borobudur.
Meskipun demikian, guna menanggapi saran Presiden itu, panitya akhirnya memutuskan untuk melakukan penelitian lapangan ke Borobudur, agar bisa dipastikan kemungkinan bisa tidaknya adegan Borobudur itu diberi danau.
Dengan bantuan team ahli dari Dinas Geologi Bandung kemudian dilakukan pengeboran-pengeboran tanah di daerah sekitar Borobudur yang diduga dahulu adalah danau.
Hasil penelitian antara lain menunjukkan adanya sisa-sisa lapisan tanah yang memberi kesan bahwa sebagian daerah itu dahulu pernah digenangi air, tetapi tidak seluruh daerah sekitar Borobudur menunjukkan tanda-tanda demikian.
Sayang, proyek pembangunan museum sejarah yang baru dalam taraf ± 50% selesai itu, disebabkan oleh adanya politik penghematan ketat pemerintah pada saat itu, akhirnya pada tahun 1966 terpaksa dihentikan, dan panitianyapun lalu dibubarkan.
Baru beberapa tahun yang lalu, pembangunan museum searah tersebut dilanjutkan lagi oleh panitya dan team yang baru. Apakah oleh panitia yang baru itu, adegan Borobudur dilanjutkan dengan berdanau atau tidak, penulis tidak mengetahuinya.
Kita tunggu saja bersama, bagaimana kenyataannya nanti, sampai Museum Sejarah Tugu Nasional itu selesai dan dibuka untuk umum.
(Ditulis oleh Drs. Moehkardi. Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Juni 1973)