Narenda Sastra Negara, Bocah Kecil Asal Bantul yang Sampaikan Dakwah di Hadapan Kapolri

Kapolri terlihat sempat tersenyum dan akhirnya tertawa, ketika Narendra menyampaikan dakwah

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Narendra Sastra Negara (9) bersama sang nenek, Netty Herawati, usai berpidato di hadapan Kapolri Jendral Tito Karnavian, di Yayasan Bumi Damai, Minggu (11/03/2018) 

Satu tahun berikutnya, tahun 2016, Narendra menjadi juara 2 dalam lomba pidato tingkat Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ummah, Srandakan.

"Kemarin di Piyungan, lomba pidato juga menjadi juara harapan 2, tingkat DIY," ungkap sang nenek.

"Pernah juga menjadi juara 1 lomba Drumband di TK Srandakan, Bantul," imbuh dia.

Dikatakan sang nenek, Netty, Narendra merupakan seorang yatim. Ayahnya meninggal dunia di Jakarta dua tahun silam, ketika usianya baru menginjak 7 tahun.

Tanpa bimbingan sosok sang Ayah, Narendra akhirnya kini diasuh oleh sang nenek. Sementara sang Ibu, sibuk untuk bekerja.

"Ibunya Narendra sibuk bekerja. Kadang pulangnya tak tentu, seminggu dua kali, itupun cuma sebentar," terangnya.

Kini, sejak dua tahun silam, Narendra Sastra Negara, menjadi anak binaan dari Yayasan Bumi Damai.

"Pak Ali itu luar biasa. Beliau selalu support Narendra untuk terus maju, saya senang Narendra belajar disini (Bumi Damai)," ungkapnya.

Di setiap akhir sujudnya, Netty sebagai seorang nenek mengaku selalu berdoa untuk kebaikan cucunya tercinta. Baginya, Narendra adalah harta terindah yang ia miliki.

"Kelak nanti, saya kepengen Narendra ini menjadi sosok yang pandai agama, soleh. Menjadi dai sungguhan," harap Netty, penuh ketulusan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved