Kisah Mbah Nardi, Si Tukang Pijat Jalanan di Sudut Kota Yogyakarta
Jika kondisi cuaca cerah, ia setiap hari setiap dari pukul 07.30 WIB- 01.00 Wib menunggu para pengguna jasanya mampir untuk dipijat.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
"Saya tidak pernah mematok tarif, setelah di pijat, berapapun yang diberikan kepada saya, pasti saya terima dengan legowo (senang hati)," ungkap dia.
Diceritakan Mbah Nardi, selama ini para pengguna jasanya sebagian besar sering datang dari kalangan mahasiswa.
Para Mahasiswa ini, kata Mbah Nardi kebanyakan mengeluh karena sakit kepala, badan pegal-pegal dan capek.
"Ada juga karena keseleo," imbuh dia.
Untuk mengatasi semua keluhan yang datang dari para pengguna jasanya, Mbah Nardi memiliki beberapa ramuan oles diantaranya Handbody, minyak Gandapura, minyak telon, minyak GPU dan parem.
Parem ini dilulurkan di bagian tubuh pasien yang akan berkhasiat untuk mengundurkan otot-otot yang tegang.
"Terbuat dari campuran Kencur, jahe, sereh, dan cengkeh," ujar dia. (*)