Ditipu Tapi Malah Jadi Kaya, Inikah Orang Paling Beruntung di Dunia?
Pria ini memang hidupnya senantiasa dilingkupi keberuntungan yang membuat orang terheran-heran.
Walaupun Amerika memperjuangkan suatu revolusi untuk menyingkirkan kebangsawanan dan gelar-gelarnya, Dexter mengumumkan bahwa dia mungkin ingin dianggap "Lord." Dia akhirnya berhasil memperoleh teman di sana-sini, namun dia mencurigari mereka melakukannya demi uang saja. jadi, dalam usaha terakhirnya untuk menguji pentingnya keberadaan dirinya, dia menggelar upacara pemakamannya.
Di sini dia memaksa istri dan anaknya untuk ambil bagian, memberi mereka instruksi yang jelas bagaimana harus bersikap selama acara. Dan acara pemakaman itu sendiri cukup megah. Lebih dari 3 ribu orang hadir, kebanyakan hanya karena penasaran.
Mereka menemukannya masih hidup setelah acara pemakaman ketika sedang mencambuki istrinya di dapur karena tidak banyak menangis. Bukannya meratapi kematiannya, Dexter menjumpai istrinya tertawa bersama para pelayat.
"Lord Dexter" meninggal tidak lama setelah upacara pemakamannya yang palsu, pada usia 59 tahun pada 26 Oktober 1806. Namun sebelum dia mati, dia menerbitkan buku, "Acar untuk Mengenal Orang, atau Kebenaran Datar dalam Suatu Baju Tenunan Sendiri" yang terjual dalam delapan edisi. Walaupun, pada awalnya dia memberikannya secara gratis sebagai memoar untuk mengenangnya.
Pada akhirnya, sulit dikatakan apakah Dexter seorang wirausahawan legendaris yang memainkan trik rumit atas kaum elit, atau seorang pelawak buta huruf namun sangat beruntung.(*/dari berbagai sumber)
