Dokter Residen FK UGM Hilang
Dokter Residen FK UGM 'Hilang', Isi Pesan Singkatnya Bikin Penasaran
Seorang dokter Residen Obsgyn Fakultas Kedokteran (FK) UGM atau dokter yang sedang mengambil spesialis dilaporkan menghilang.
Penulis: akb | Editor: Iwan Al Khasni
Karena curiga, Parwoto bersama teman Aini itu kemudian mengecek rekaman CCTV. Ternyata Aini telah keluar dari kos dengan berjalan kaki pada pukul 09.55. Selanjutnya beberapa orang yang disebutnya dari Sarjito itu menghubungi pihak keluarga dr Aini.
Parwoto mengatakan jika Aini telah bermukim di kos itu selama dua tahun lamanya. Pasca kepergian Aini itu, barang-barang di kamar dokter itu masih dalam keadaan utuh.
Saat itu, lanjutnya, teman-teman Aini itu kemudian menghubungi pihak keluarga dari Aini untuk memastikan keberadaan dokter wanita itu.
Kakak Aini, Nurmala Shofiyati melalui sambungan telepon membenarkan jika telah menyebarkan pengumuman melalui media sosial terkait hilang Aini. Dituliskan jika pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke Polsek Mlati dan Polres Sleman.
"Iya mas, kami sekarang juga sedang berusaha terus mencari," ucap singkat Nurmala.
Dengan bantuan polisi, pihak keluarga Aini sempat mengetahui keberadaan Aini di Temanggung Jawa Tengah melalui pelacakan sinyal ponsel, Rabu sore. Namun saat dicari ternyata tidak ada Aini di daerah tersebut.
Dalam pengumuman yang viral itu, dituliskan jika Kamis (5/1) keluarga mendapat sms dari Aini.
Isi pesan itu intinya yakni agar keluarga tidak usah mencari, semoga Allah melindungi. Dan setelah dilacak sinyal polselnya, ditemukan lokasi sudah berada di Gorontalo.
Namun ternyata setelah dicek di lokasi itu pihaknya tidak menemukan Aini. Hingga saat ini, keberadaan dr Isna belum juga ditemukan.
Sementara itu, Kapolsek Mlati Kompol Supriantoro membenarkan adanya laporan orang hilang tersebut. Saat ini pihaknya masih menungu keterangan lengkap pihak keluarga terkait kasus itu. Sebab pihak keluarga belum memberikan keterangan ulang secara utuh pasca laporan tersebut.
"Saat keluarga laporan kemarin belum ada satu kali 24 jam. Jadi kami belum mengetahui latar belakang secara jelas kasus tersebut," ujarnya. (tribunjogja.com)
