Pojok Jepret
POJOK JEPRET: Sejarah Panjang Melukis dengan Cahaya
HARI ini 177 Tahun silam tepatnya 19 Agustus 1839 foto pertama di dunia di cetak
Penulis: Hasan Sakri Ghozali | Editor: Iwan Al Khasni
Foto Pertama Dicetak
Foto dengan judul Boulevard du Temple karya dari Louis-Jacques Mande’ Daguerre yang dibuat pada 19 Agustus 1839 menjadi foto pertama yang berhasil dibuat.
PENELITIANdemi penelitian terus berlanjut hingga pata tanggal tanggal 19 Agustus 1839, desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya, sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas merkuri (neon).
Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling. Januari 1839, Daguerre sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, Pemerintah Perancis berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.
Pada tahun yang sama, William Henry Fox Talbot membuat citra positif dalam sehelai lembar kertas clorida perak. Pada tahun itu juga ia membuat keping film dari lembar kertas beremulsi yang bisa digunakan untuk mencetak foto dengan cara contact print.
Untuk menghasilkan gambar positif Talbot menggunakan proses saltprint. Film negatif ditumpuk dalam kertas beremulsi dan kaca pemberat atau penjepit yang kemudian disinari. Talbot sendiri yang kemudian mendesain sebuah kamera yang dikenal dengan sebutan moustrap.
Abel Niepce de Saint Victor pada tahun 1847 memperkenalkan kaca sebagai pengganti kertas. Pada 1850 seoranga ahli kimia dari Inggris, Robert Bingham memperkenalkan penggunaan collodion sebagai pengganti emulsi, yang pada saat itu dikenal dengan plat kaca basah arau wet plate.
George Eastman pada tahun 1879 berhasil menemukan dan mematenkan mesin pengoles emulsi pelat kaca kering. Pada 1880 ditemukan tehnik halftone, sehingga foto bisa dicetak dpada surat kabar.
Tahun berganti tahun alat dan tehnik perekamanpun terus berkembang. Guillotine merupakan rana (shutter) pertama yang diperkenalkan. Pada tahun 1861, William England, berkat kreatifitasnya berhasil menciptakan guillotine yang dapat diatur kecepatannya untuk pertama kalinya. Pada 1887, Edward Bausch, memperkenalkan rana berbentuk daun.
Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Ide-ide untuk membuat kamera sederhana yang mudah digunakan oleh banyak orang kemudian mengilhami, George Eastman,
Melalui perusahaan Kodak Eastman, Eastman berkreasi mengembangkan fotografi dengan menciptakan kamera serta menjual roll film yang praktis.
Pada Juli 1888, kamera kreasi dari Eastman dengan merek Kodak dilengkapi dengan film negatif dengan memuat 100 exposure dijual kepada umum.
Namun beberapa tahun sebelumnya Eastman yang lebih dahulu berkonsentrasi membuat film negatif berhasil meluncurkan kertas negatif hasil inovasinya yang disebut American Film yang kemudian meluncurkan kertas Bromia untuk cetak positifnya.
Perkembangan dunia fotografi begitu cepat, pasca penemuan kamera yang lebih ringkas serta media perekamnnya berupa negative film sejumlah pihak kemudian melakukan penelitian baru kea rah digital.
Hasil dari penelitian Frank Wallas menemukan CMOS (Complemen-tary Metal-Oxide-Semiconductor) dan dipatenkan oleh Frank Wallas pada tahun 1967. Terpaut dua tahun kemudian Willard Boyle dan George E. Smith menemukan CCD (Charge-Couple Device) yang kemudian kedua temuan tersebut menjadi dasar media perekam bagi kamera digital.
Steven Sasson pembuat kamera pertama kali dan diproduksi oleh Kodak pada tahun 1975. Kamera tersebeut memiliki bobot seberat delapan poun atau sekitar 4 kilogram yang dikenal dengan Camera Digital Prototype.
Dilengkapi mesin yang mampu menangkap 100 x 100 piksel gambar hitam putih ke dalam kaset kosong. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah foto menggunakan kamera tersebut adalah 23 detik.
Beragam penelitian tidak berhenti disitu dan terus berkembang. Saat ini beraneka ragam jenis kamera telah lahir yang semakin memudahkan manusia untuk mengabadikan segala kegiatan serta kejadian yang terjadi.
Sampai ketemu di tema selanjutnya. Salam Jepret!