Polemik Sabdaraja

Dewan Tak Akan Ikut Campur Masalah Keraton

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tidak akan ikut campur mengenai polemik yang ada di Keraton

Penulis: had | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM/Hendra Krisdianto
Sri Sultan Hamengkubuwono X 

“Ibaratnya kalau kereta api, itu sudah keluar dari rel,” katanya.

2 Juni

Sementara itu, KGPH Hadiwinoto saat ditemui dalam acara launching Jogja City Mall, Rabu (27/5) mengatakan, sejauh ini dirinya belum menyampaikannya ke Sultan. Karena dirinya masih sibuk dengan sejumlah kegiatan.

“Ini baru ribet kabeh. Besok setelah tanggal 2 Juni lah. Saya kan juga punya waktu untuk kegiatan yang lain, jadi dibagi-bagi,” katanya.

Ia mengungkapkan, bahwa memang para Rayi Dalem sudah menerima penjelasan langsung mengenai Sabdaraja dan dawuh raja dari Sultan.

Sehingga masing-masing tentu sudah memiliki sikapnya sendiri.

“Ya semuanya kan sudah menghadap sendiri-sendiri (ketemu Sultan), sudah mendengar sendiri (penjelasan sabdaraja dan dawuh raja). Tinggal dikompilasi saja,” ujarnya.

Hadiwinoto memperkirakan, para Rayi Dalem akan dipertemukan kembali untuk melakukan musyawarah pada 3 Juni mendatang.

Namun ia belum dapat menyebutkan di mana pertemuan tersebut digelar.

“Itupun tanggalnya belum pasti, saya hanya menawarkan bisanya tanggal berapa begitu,” ujarnya.

Namun demikian, Hadiwinoto memastikan, sikapnya tidak berubah. Ia menentang sabdaraja karena dinilai cacat hukum dan tidak sah, sehingga harus dibatalkan.

Alasannya karena melanggar paugeran juga menabrak protokoler adat yang ada dalam tradisi Keraton Yogyakarta.

"Kita sepakat untuk menelaah secara hukum, sosial, dan budaya tentang Sabdaraja yang dikeluarkan. Hasilnya itu semua batal demi hukum," tegasnya usai melakukan ziarah ke makam Imogiri, Rabu (6/5) lalu.

Ia juga memastikan bahwa suasana di internal keluarga Keraton masih kondusif. Karena semuanya dapat membedakan mana urusan internal dan mana urusan yang berkaitan kemasyarakatan.

Sementara itu, GKR Hemas saat ditemui di tempat yang sama, mengatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan jika ada tudingan bahwa keluarnya Sabdaraja dan dawuh raja dari Sultan, atas inisiatif dirinya.

“Ya biar saja, karena kan mereka enggak bisa mengarahkan (tudingan) ke Ngarso Dalem. Saya enggak akan komentar untuk itu. Tunggu waktunya, kalau (sudah) waktunya (tepat) saya pasti komentar,” kata sang permaisuri. (tribunjogja.com)

 
Sumber: Tribun Jogja
Tags
Sabdaraja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved