Polemik Sabdaraja
Sabdaraja Sultan HB X Juga Berpengaruh Pada Kalangan Abdi Dalem Keraton
Abdi dalem yang diketahui memiliki kesetiaan terhadap Keraton dan Raja, juga terpengaruh terhadap polemik ini.
Penulis: had | Editor: Muhammad Fatoni
Pada Jumat (8/5/2015), Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan penjelasan mengenai Sabdaraja 30 April dan Dawuh Raja 5 Mei (pengangkatan GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi). Sultan mengakui bahwa hal ini akan menimbulkan perbedaan pendapat. Menurutnya, sebuah perubahan memiliki konsekuensi antara pro dan kontra.
“Dua sabda yang saya utarakan itu memang berat untuk dipahami orang lain, tapi yang melakukan juga lebih berat. Tapi, ya, enggak apa-apa ditanggung risikonya,” katanya.
Ia juga mengungkapkan adanya Sabdaraja dan Dawuh Raja, dirinya yang bertahta di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat hanya melaksanakan perintah Allah SWT melalui leluhur Mataram. Jika tidak dilaksanakan, ia khawatir menerima risiko lebih berat.
"Aku tidak apa-apa 'didebat' adik dan orang lain, yang tidak mengetahui sejatinya Sabdaraja dan Dawuh Raja ini. Jadi, saya tidak akan bereaksi apapun, saya menerima 'didebat'. Dari pada saya dimarahi oleh Tuhan," katanya saat menjelaskan makna Sabdaraja dan Dawuh Raja, menggunakan Bahasa Jawa.(*)