Yogyakarta
Dukungan Teknologi Diperlukan untuk Dorong UMKM DIY
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkan siap untuk mendukung teknologi untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di DIY.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkan siap untuk mendukung teknologi untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di DIY.
Hal ini lantaran pertumbuhan industri kreatif di DIY semakin pesat dan berkembang dalam satu dekade terakhir.
Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, menyebutkan keinginan Gubernur DIY yang mengatakan UMKM masih membutuhkan dukungan teknologi.
“Dukungan teknologi khususnya untuk UMKM lokal ini murni untuk mendukung meningkatkan branding Jogja 100 persen yang ada di produk UMKM,” jelasnya, baru-baru ini.
• Sambut YIA, Pemda DIY Dorong Pelaku UMKM Segera Berbenah
Menurutnya, dukungan tersebut diharapkan bisa memperlancar proses produksi baik pangan maupun kerajinan serta meningkatkan kapasitas dan daya saing produk yang dihasilkan oleh UMKM DIY.
Pihaknya juga menyebut prospek kerjasama dan tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemda DIY dengan LIPI.
Adanya perjanjian tersebut diharapkan dapat mendukung dan memperlancar operasional kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh LIPI di wilayah Yogyakarta.
“Kami juga berupaya dan meminta persetujuan agar Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam (BPTBA) LIPI yang ada Gunungkidul bisa meningkat status kedudukannya dari balai penelitian menjadi pusat penelitian,” ujarnya.
• Kominfo Ajak Startup Lokal Dorong UMKM Go Online
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menyebutkan, terdapat lebih dari 172 ribu pelaku ekonomi kreatif, dimana lima subsektor terbesarnya bergerak di usaha kuliner, kriya, fashion, penerbitan, dan fotografi.
Subsektor kuliner sekitar 106 ribu usaha, kriya 36 ribu usaha, fashion 23 ribu usaha, penerbitan 3 ribu usaha, dan fotografi sekitar seribu usaha, ditambah banyaknya industri kreatif digital.
Adapun lebih dari 524 ribu UMKM yang ada di DIY dapat mendominasi persentase 98,4 persen pertumbuhan ekonomi di DIY.
Fokus yang dikembangkan meliputi tiga subsektor ekonomi kreatif unggulan seperti film, animasi dan video, kerajinan tangan unik misalnya kriya bambu, serta seni pertunjukan.
• HIPMI dan Kadin DIY Minta Pemerintahan Baru Fokus pada Sektor UMKM
Menurutnya, Kabupaten dan kota di DIY ini siap membantu pertumbuhan ekonomi DIY melalui industri kreatif.
Faktor yang membuat tumbuhnya perekonomian ini adalah biaya hidup di Yogya relatif murah dan infrastruktur yang dibutuhkan terjangkau.
“Hal ini menjadikan Yogyakarta ramah untuk menumbuhkan usaha rintisan, karena itu potensi industri kreatif di Yogyakarta sangat luar biasa besar,” jelasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/berita-yogyakarta_20180911_145553.jpg)