Yogyakarta
Kiai dan Ribuan Santri Yogyakarta Dukung Jokowi-Ma'ruf dengan Gerakan Putihkan TPS
Bersama ribuan santri, Ma'ruf Amin menghadiri istighosah dan deklarasi kiai santri Yogyakarta untuk kemenangan 01.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Ma'ruf Amin kunjungi Yayasan Nur Iman, Mlangi Sleman, Kamis (28/3/2019).
Bersama ribuan santri, ia menghadiri istighosah dan deklarasi kiai santri Yogyakarta untuk kemenangan 01.
Dalam deklarasinya, selain memberikan dukungannya ke pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, kiai dan santri se-Yogyakarta juga siap menjadi penggerak Islam Nusantara, Islam yang Rahmatan lil Alamin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selain itu kiai dan santri se-Yogyakarta siap sedia menjadi benteng terdepan, menjadi penjaga Pancasila, UUD 1945, dan keutuhan NKRI.
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, Gus Yaqut secara khusus mengimbau agar kiai dan santri dapat mengajak seluruh kerabatnya untuk datang ke TPS pada 17 April 2019 nanti dan mencoblos paslon nomor 1 Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Lebih jauh ia menekankan agar para santri dapat memutihkan TPS nanti dengan busana yang mereka pakai.
"Oakai baju putih, yang punya kerudung putih dipakai, yang hijau di tinggal dulu di rumah. Kita putihkan TPS," ujarnya.
Baca: Rapat Umum Terbuka Sudah Dimulai, Peserta Pemilu Berkomitmen Wujudkan Kampanye Damai
"Kita tunjukkan kita bisa bersatu dalam warna putih. Kita datang pakai baju putih, kita coblos yang berbaju putih di TPS nanti," tambahnya.
Ia mengatakan, Indonesia bisa berdiri karena perjuangan kiai, ulama dan santri.
Saat ini pun ada Kiai Haji Ma'ruf Amin yang berjuang untuk menegakan negeri ini agar kokoh.
Menurutnya santri tidak ada pilihan lain untuk berada di belakang Ma'ruf Amin untuk berjuang bersama.
"Mari kita menangkan Jokowi-Ma'ruf dengan niat menegakan kedaulatan NKRI. kita malu, Kiai Ma'ruf sudah sepuh berjuang sendiri. Kita tidak boleh membiarkan, malu muda-muda ini kalau tidak berjuang bersama beliau," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, ia pun mengajak para kiai dan santri untuk bersama memerangi hoax.
Baca: KPU DIY Tetapkan Jadwal Kampanye Rapat Umum Peserta Pemilu di Yogyakarta
Ia pun menyingung hoax yang beredar di mana jika Jokowi dan Ma'ruf terpilih, maka tidak ada lagi adzan dan pelajar agama di sekolah-sekolah.
"Mana mungkin? Ma'ruf Amin ini Kiai. Mana mungkin meniadakan adzan, meniadakan pelajaran agama di sekolah-sekolah. itu kita kenal sebagai hoax. Tujuannya agar diantara kita kehilangan kebanggaan kita terhadap tokoh-tokoh panutan kita, terahadap negari yang kita cintai ini," ulasnya.
Menurutnya, kalau masyarakat sudah kehilangan kebanggaan kepada tokoh panutan dan negeri ini, maka yang terjadi adalah saling cabik, saling bertengkar dan memecah belah.
"Oleh karena itu, saya ingin mengajak untuk melawan hoax dan ujaran kebencian, agar kita tidak kehilangan kecintaan kita kepada negeri ini," tuturnya.(*)