Bantul
Protes Keberadaan Kandang Ayam Ilegal, Warga Kunden Minta Pemilik Pindahkan Ayam Dari Wilayahnya
Protes Keberadaan Kandang Ayam Ilegal, Warga Kunden Minta Pemilik Pindahkan Ayam Dari Wilayahnya
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Warga Dusun Kunden, Sitimulyo, Piyungan, memprotes keberadaan kandang ayam yang dirasa mengganggu karena berdekatan dengan permukiman warga.
Kandang ayam milik Is Andariyah ini ternyata juga tak mengantongi izin dari Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Peternakan (Disperpautkan) Bantul.
Warga pun menginginkan kandang tersebut ditutup total.
Dukuh Kunden, Iswahyudi mengatakan, warga telah bersabar selama 15 tahun akan keberadaan kandang ayam tersebut.
"Warga di Kunden sudah terganggu selama 15 tahun lebih. Keluhannya warga sesak nafas," ujarnya.
Baca: Lomba Lingkungan Bersih dan Sehat 2019 Tingkat Nasional, Kelurahan Jurangombo Utara Wakili Jateng
Katanya, kandang sempat berhenti beroperasi sekitar satu tahun, tapi baru-baru ini kandang diisi ayam lagi dan membuat warga nyaris habis kesabaran.
"15 tahun warga diam, karena dulu kandangnya tidak sebesar ini. Hanya ada dua di dekat rumah pemilik," terangnya.
Kini ada total empat kandang yang berada di tiga RT di dusun Kunden. "Setelah ada tambahan kandang lagi warga tidak bisa tahan. Karena baunya minta ampun, mau makan nggak enak, kumpulan juga nggak nyaman," paparnya.
Ia menyebut, empat kandang kandang tersebut cukup besar dan berkapasitas banyak. "Yang di tengah dusun dua yang di sini (dekat jalan) dua," terangnya.
Baca: Terima Bantuan Jaringan Air Bersih, Warga Muten Tak Perlu Mikul Jeriken Air Lagi
Kandang paling besar yakni seluas 3000 meter dengan kapasitas hingga 30000 ekor ayam. "Yang besar ada di tengah dusun. Ada juga yang di samping rumah warga, menempel tidak ada jarak sama sekali," tuturnya.
Karena hal tersebut, warga sempat akan bertindak sendiri untuk memindahkan ribuan ayam yang ada di dalam kandang pada Senin (11/3/2019) malam. Namun, setelah dilakukan dialog, warga menunggu agar kandang dikosongkan hingga Selasa siang.
Masih mau bersabar, warga dibantu oleh aparat terkait kembali melakukan dialog dengan pemilik kandang. Hingga akhirnya diputuskan Disperpautkan secara resmi menutup kandang tersebut karena tak berizin.
"Tindakan akhirnya resmi ditutup oleh dinas. Harusnya ayam dikeluarkan, tapi dia masih minta waktu satu minggu karena dinas resmi menutup kandang," kata Iswahyudi.(tribunjogja)