Gunungkidul
Warga Tonggor Demo PT WMU untuk Segera Membuka Kembali Pembangunan Kandang
Wardoyo berharap, masalah izin PT WMU dapat segera diselesaikan secepatnya sehingga proses pembangunan dapat segera dilanjutkan.
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Warga Dusun Tonggor, Desa Pacarejo, Semanu menggelar aksi demonstrasi ke PT. Widodo Makmur Unggas (WMU) pada Senin (14/1/2019) pagi.
Dalam aksi tersebut warga memberikan tuntutan, satu diantaranya adalah PT. WMU membuka kembali pembangunan kandang agar masyarakat sekitar dapat bekerja kembali.
Setelah pembangunan resmi ditutup sementara akibat terkendala izin membawa dampak yakni masyarakat yang kehilangan pekerjaanya.
Pada saat pembangunan kandang setidaknya ada 100 warga yang bekerja di perusahaan tersebut.
Sementara itu satu diantara warga Tonggor, Wardoyo mengatakan aksi tersebut dilakukan tanpa ada persiapan sebelumnya, yang menuntut kejelasan terkait dengan pembangunan kandang di PT. WMU lantaran terkendala dengan izin.
Baca: Pemkab Gunungkidul Hentikan Sementara Aktivitas Peternakan di Kawasan Karst
"Setelah diberhentikan warga jadi kehilangan pekerjannya. Dalam aksi ini ada 70 masyarakat yang terlibat, kami tidak hanya menuntut kejelasan pembangunan tetapi kami juga menuntut kepada perusahaan agar membenahi infrastruktur seperti jalan, dan pembangunan pos kampling," katanya, Senin (14/1/2019).
Ia mengatakan dalam aksi tersebut aspirasi masyrakat sudah diterima langsung oleh jajaran PT. WMU dan hasilnya tuntutan warga segera diakomodir oleh perusahaan.
"Tadi kami menginginkan bertemu langsung oleh atasan PT.WMU secara langsung, tidak ada perwakilan. Jadi dalam pertemuan tersebut masyarakat dapat mendengar secara langsung jawaban dari PT WMU," ucapnya.
Wardoyo berharap, masalah izin PT WMU dapat segera diselesaikan secepatnya sehingga proses pembangunan dapat segera dilanjutkan.
"Saya berharap dapat segera diselesaikan dan warga dapat bekerja kembali. Untuk tuntutan lainya seperti infrastruktur pihak PT sudah menyanggupinya. Pada akhir Januari akan dilakukan perbaikan jalan dan pembangunan pos kampling," katanya.
Baca: Walhi Yogyakarta Desak Pemkab Gunungkidul Tutup dan Hentikan Pembangunan Hotel di Kawasan Karst
Kepala Unit PT WMU, Iwan membenarkan aksi warga tersebut, dan siap mengakomodir tuntutan masyarakat yang diutarakan oleh warga sekitar Tonggor.
"Kalau sekarangkan jenis pekerjaannya hanya bersifat pemeliharaan seperti memperbaiki pagar, dan itu hanya membutuhkan tenaga kerja yang sedikit. Sedangkan untuk pembangunan sudah berhenti semua alat-alat juga kami kembalikan. Solusi saat ini adalah kami akan meroling pekerja untuk pekerjaan pemeliharaan," ujarnya.
Sedangkan untuk tuntutan lainnya pihaknya siap untuk mengakomodirnya seperti pembenahan jalan, dan pembangunan pos kampling.
"Kalau untuk pembenahan jalan disekitar sini kami siap untuk merealisasikan pada akhir Januari, sedangkan untuk pos kampling secepatnya akan kami realisasi. Satu lagi tuntutan warga adalah pembangunan irigasi tetapi untuk itu perlu dilihat lebih jauh, seperti tanah siapa yang akan dilewati bagaimana nantinya apakah merelakan atau bagaimana," jelasnya.
Baca: Tak Boleh Ada Penambangan di Kawasan Karst
Iwan mengatakan untuk saat ini pembangunan sudah mencapai 60 persen, karena terbentur perizinan dan tidak dapat diteruskan.