Jawa
Wakil Gubernur: 300 Ribu Jiwa Terpapar Narkoba di Jateng, 27 Persennya Pelajar-Mahasiswa
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengatakan jumlah kasus penyalahgunaan narkotika di Provinsi Jawa Tengah masih tinggi.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengatakan jumlah kasus penyalahgunaan narkotika di Provinsi Jawa Tengah masih tinggi.
Kurang lebih ada 300 ribu jiwa yang terpapar narkoba, dan 27 persen dari jumlah tersebut adalah kalangan pelajar dan mahasiswa.
"Jumlah penyalahgunaan narkoba di Jawa Tengah masih tinggi. Sekitar 300ribu jiwa terpapar narkoba. Mereka bukan hanya dari kalangan dewasa saja, bahkan banyak dari kalangan pelajar sekolah dan mahasiswa," ujar Taj Yasin, Senin (10/12) di Seminar Nasional Rehabilitasi Korban dan Pecandu Napza oleh , oleh Badan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) PW GP Ansor Jateng di Pendopo Pengabdian Rumah Dinas Walikota Magelang.
Baca: Walikota Magelang Canangkan Kampung Paten Gunung Jadi Kampung Anti Narkoba
Yasin mengatakan, besarnya jumlah warga yang terpapar narkoba ini begitu memprihatinkan, terlebih di saat banyak kalangan pelajar dan mahasiswa yang menjadi korbannya.
Sekolah saat ini sudah menjadi sasaran peredaran bandar-bandar narkoba dengan modus yang canggih.
"Kita perlu waspada sekolah sudah menjadi sasaran peredaran narkoba, dengan modus-modus canggih yang diciptakan untuk menjerat anak-anak kita. Seperti dulu ada permen narkoba yang ditemukan di sekolah, sekarang atau nanti mungkin sudah beda lagi modusnya," katanya.
Lanjutnya, dengan modus peredaran narkoba yang semakin canggih seperti ini, masyarakat harus semakin waspada, terutama kepada pihak sekolah agar mengantisipasi hal tersebut terjadi.
Keluarga, dalam hal ini orangtua juga harus terus mengawasi anak-anaknya.
"Kita harus informasikan kepada masyarakat bahaya narkoba ini, termasuk kepada guru di sekolah karena potensi pengaruh sangat besar saat anak berada di sekolah. Orangtua juga harus peka tumbuh kembang anak, ajak komunikasi dgn baik agar merasa nyaman di rumah. dan tetap awasi kegiatan mereka di luar rumah," kata Yasin.
Baca: Hingga November, BNNP DIY Telah Ungkap 23 Kasus Narkoba Jenis Sabu
Yasin bahkan meminta adanya sidak rutin dan tes urin kepada para pelajar dan guru-guru di sekolah. Tidak hanya di sekolah, juga di instansi-instansi pemerintahan, para ASN secara rutin dilakukan tes urin. Hal ini demi mencegah peredaran barang haram tersebut ke pelajar sekolah dan ASN.
"Kalau perlu sidak barang bawaan siswa peserta didik, tes urin mereka sekalian guru-gurunya. Lingkungan pendidikan harus bersih dari narkoba, termasuk juga di seluruh instansi, ada ASN yang ketahuan gunakan akan kita tindak tegas," ujarnya.
Upaya penanggulangan narkoba ini memang secara serius dilakukan olehnya.
Pemprov Jateng bahkan menyusun Perda khusus, yang menyangkut Perlindungan Kekuatan Keluarga dan poin strategis yang dimasukkan antara lain agama, budaya.
"Selanjutnya penanganan dilakukan dari lingkungan kecil, RT kemudian RW, dan harus dibangun komunikasi dengan baik agar masalah narkoba tidak ada di lingkungan kita," ujarnya.