Kisah Inspiratif

Kisah Eva Lanjutkan Usaha Djadjanan Pak Darso Pasar Beringharjo Yogyakarta

Djadjanan Pak Darso berdiri sejak 1997 dan dikenal sebagai jajanan pasar legend depan Pasar Beringharjo, Malioboro.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
MG Shafira Puti Krisnintya
Penampakan live cooking menu putu di lapak Djadjanan Pak Darso cabang Lempuyangan, Minggu (16/11/2025). 

Adanya relokasi ke Teras Malioboro tetap membawa dampak positif yang membuat para pedagang kaki lima memperoleh banyak kesempatan kolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM DIY.

“Ya memang ada plus minus-nya ya kita direlokasi, kita jadi dirangkul sama Dinas Koperasi, jadi bisa ikut event-event begitu. Jadi termotivasi lagi, nyari inovasi, terus kenal sama banyak UMKM lain gitu,” ujar Eva.

Djadjanan Pak Darso juga bekerja sama dengan banyak tempat katering snack yang kemudian dimanfaatkan sebagai peluang untuk memperluas pasar.

Selain itu, hadirnya beberapa content creator yang datang meliput turut membantu meningkatkan exposure Djadjanan Pak Darso ke khalayak luas.

Eva menuturkan, daya tarik Djadjanan Pak Darso salah satunya karena menghadirkan live cooking khususnya untuk menu putu dan onde-onde.

“Kalau lumpia itu tinggal nggoreng. Kalau bahan-bahan lain seperti untuk klepon, cenil itu setiap hari kita kerjakan dari pagi,” tambahnya.

Eva dan karyawan tengah melayani pembeli di lapak Djadjanan Pak Darso cabang depan Pasar Lempuyangan, Yogyakarta, Minggu (16/11/2025).
Eva dan karyawan tengah melayani pembeli di lapak Djadjanan Pak Darso cabang depan Pasar Lempuyangan, Yogyakarta, Minggu (16/11/2025). (MG Shafira Puti Krisnintya)

Sejak awal berdiri, harga menu-menu jajanan selalu disesuaikan dengan harga bahan baku di pasar.

Namun hingga saat ini pun harga menu Djadjanan Pak Darso masih terjangkau murah di bawah 5 ribu rupiah.

Lumpia dan onde-onde menjadi menu favorit yang banyak dipesan, baik oleh pembeli yang membeli di tempat maupun pembeli yang memesan untuk kebutuhan acara khusus.

Baca juga: Kisah Sepasang Suami Istri Puluhan Tahun Jualan Carabikang di Pasar Prawirotaman Jogja

Djadjanan Pak Darso buka dari jam 3 sore hingga 9 malam.

Untuk cabang Lempuyangan, tidak jarang dagangan mereka sudah habis sebelum jam 9.

“Jam-jam rame itu dari jam 4 sampai maghrib, kadang sampai jam 7. Seringnya disini sudah langganan, atau orang-orang pulang kerja pada mampir beli,” kata Eva.

Lumpia Djadjanan Pak Darso
Lumpia, jajanan favorit di Djadjanan Pak Darso, setelah diangkat dari penggorengan, Minggu (16/11/2025).

Suka duka tentunya mengikuti perjalanan Eva melanjutkan warisan cita rasa tradisional Djadjanan Pak Darso.

Beberapa kali ia bertemu dengan pelanggan yang sudah mengenal usaha itu sejak masa awal berjualan.

“Ada itu yang kalau ketemu saya itu mesti cerita, ada bapak-bapak sudah sepuh, mesti dia bercerita. ‘Saya dulu langganannya bapak lho, sampai sekarang masih kesini,’” ucap Eva sambil tersenyum.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved