Dua Pekan jadi Pelatih Kepala PSIS Semarang,  Coach Ega Raka Harus Terima Kenyataan Pahit

Namun saat Pegadaian Championship 2025/2026 baru berjalan tiga pekan, manajemen PSIS Semarang memutuskan untuk memecat pelatih Kahudi Wahyu karena hasil buruk yang diraih oleh tim kebanggaan warga Kota Semarang itu.

Manajemen akhirnya menujuk Ega Raka sebagai caretaker pelatih.

Pada 2 November lalu, Ega resmi dipercaya menjadi pelatih kepala PSIS Semarang.

Namun upayanya untuk membangkitkan PSIS dari keterpurukan tak membuahkan hasil.

Selama mendampingi tim, ia hanya mampu memberikan dua hasil imbang masing-masing melawan Persipal Palu dan Persela Lamongan.

Terakhir, PSIS harus menelan kekalahan menyakitkan di kandang dengan dibantai oleh Persipura Jayapura 4 gol tanpa balas.

Hasil itu akhirnya membuat manajemen PSIS melakukan evaluasi dan diputuskan untuk mengakhiri kerja sama.

Profil Ega Raka Ghalih

Ega Raka Ghalih lahir di Karawang, Jawa Barat, pada 8 Desember 1982.

Dia merupakan pelatih dengan lisensi kepelatihan A AFC, yang diselesaikannya pada tahun 2022.

Dalam perjalanan karir kepelatihananya, Ega Raka Ghalih sempat menjadi pelatih fisik di Persija Jakarta.

Kemudian asisten pelatih di PSIM Yogyakarta.

Lalu menjadi pelatih kepala di PSBS Biak.

Kemudian pada musim 2025/2026, Ega bergabung dengan PSIS sebagai asisten pelatih di bawah Kahudi Wahyu. 

Setelah Kahudi Wahyu diberhentikan, Ega dipercaya sebagai caretaker.

Pada 2 November 2025, manajemen PSIS secara resmi mengangkat Ega sebagai pelatih kepala, dengan harapan ia bisa memimpin kebangkitan tim. 

Namun pada 19 November 2025, PSIS Semarang memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Ega Raka Ghalih setelah evaluasi menyeluruh terhadap performa tim. 

Sebagian artikel ini sudah tayang di Tribun Jateng.