BRI Super League
PSIM Yogyakarta Curi Satu Poin di Derby Mataram, Naik ke Peringkat Lima Klasemen
PSIM Yogyakarta berhasil mencuri satu poin berharga dalam laga sarat gengsi bertajuk Derby Mataram melawan Persis Solo
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Joko Widiyarso
Ringkasan Berita:
- PSIM Yogyakarta berhasil mencuri satu poin berharga dalam laga sarat gengsi bertajuk Derby Mataram melawan Persis Solo
- Meski gagal meraih kemenangan, tambahan satu poin ini tetap berarti penting bagi Laskar Mataram.
- Sedangkan tuan rumah Persis Solo masih tercecer di zona degradasi dengan raihan 6 poin dari 11 laga.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PSIM Yogyakarta berhasil mencuri satu poin berharga dalam laga sarat gengsi bertajuk Derby Mataram melawan Persis Solo dalam lanjutan BRI Super League 2025/2026.
Pertandingan panas yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (8/11/2025) malam itu berakhir tanpa pemenang dengan skor 2-2. PSIM yang sempat unggul dua gol di babak pertama tapi gagal mempertahankan keunggulannya.
Meski gagal meraih kemenangan, tambahan satu poin ini tetap berarti penting bagi Laskar Mataram.
Hasil imbang tersebut membuat PSIM naik satu tingkat ke peringkat lima klasemen sementara dengan koleksi 19 poin dari 11 pertandingan.
Sedangkan tuan rumah Persis Solo masih tercecer di zona degradasi dengan raihan 6 poin dari 11 laga.
Dalam laga penuh emosi itu, PSIM tampil meyakinkan sejak awal.
Dua gol cepat dicetak oleh Deri Corfe pada menit ke-26 dan Ze Valente di menit ke-41, membawa PSIM menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0 atas tuan rumah.
Namun, babak kedua menjadi ujian berat bagi tim asuhan Jean-Paul Van Gastel.
Persis Solo yang mendapat dukungan penuh dari ribuan suporter di Stadion Manahan tampil lebih agresif.
Kodai Tanaka memperkecil ketertinggalan pada menit ke-48, sebelum Cleylton Santos mencetak gol penyeimbang dramatis di penghujung laga.
Pelatih PSIM, Jean-Paul Van Gastel, mengakui hasil tersebut terasa seperti kekalahan bagi timnya.
“Ya, saya pikir pertandingan ini benar-benar sebuah derby. Banyak kesalahan, banyak emosi, banyak duel di lapangan. Bagi kami, rasanya seperti kekalahan, karena kami sudah unggul 2-0,” ujar Van Gastel.
Menurut pelatih asal Belanda itu, PSIM sudah mewaspadai kebangkitan Persis sejak turun minum.
Namun gol cepat lawan membuat jalannya pertandingan berubah sepenuhnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.