Ruzana Kalah, Dexter/Wahyu Menyusul Gugur di Babak 16 Besar IIC 2025
Ruzana mengakui bahwa jalannya laga banyak berada di bawah kendali lawan, terutama pada gim pertama
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Yoseph Hary W
Ringkasan Berita:
- Tunggal putri Indonesia, Ruzana, terhenti di babak 16 besar WONDR by BNI Indonesia International Challenge 2025.
- Ia kalah dari unggulan enam asal Chinese Taipei, Peng Yu Wei, dengan skor 13-21, 19-21.
- Pasangan ganda putra Indonesia, Dexter Farrell/Wahyu Agung Prasetyo, juga terhenti di babak 16 besar turnamen tersebut.
- Keduanya dikalahkan pasangan unggulan ketiga asal Malaysia, Muhammad Faiq/Lok Hong Quan, dengan skor 16-21, 20-22.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tunggal putri Indonesia, Ruzana, harus mengakhiri langkahnya di babak 16 besar WONDR by BNI Indonesia International Challenge 2025 setelah kalah dari unggulan enam asal Chinese Taipei, Peng Yu Wei, dengan skor 13-21, 19-21.
Ruzana mengakui bahwa jalannya laga banyak berada di bawah kendali lawan, terutama pada gim pertama ketika ia membuat sejumlah kesalahan sendiri.
"Alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Tadi pas main lebih sering dikontrol lawan. Game pertama banyak mati sendiri dan fokusnya hilang," ujar Ruzana usai laga di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Kamis (20/11/2025).
Memasuki gim kedua, Ruzana berusaha bangkit meski tertinggal cukup jauh. Ia menilai pertahanan lawan menjadi faktor kunci, sementara kesalahan sendiri justru memberi keuntungan bagi Peng.
"Lawan defence-nya lumayan bagus. Sebenarnya serangannya tidak begitu mematikan, hanya saya banyak mati sendiri dan keuntungan lawan tadi didapat dari sana," lanjutnya.
Usai tersingkir, Ruzana menegaskan fokus utamanya kini adalah pemulihan performa setelah baru pulih dari cedera.
"Evaluasi saya mau membalikkan lagi fisiknya, fokusnya, sama mental dan pikiran karena saya baru sembuh beberapa minggu ini," ucapnya.
Ganda putra terhenti
Sementara itu, langkah pasangan ganda putra Indonesia, Dexter Farrell/Wahyu Agung Prasetyo, juga terhenti di babak 16 besar turnamen tersebut.
Keduanya dikalahkan pasangan unggulan ketiga asal Malaysia, Muhammad Faiq/Lok Hong Quan, dengan skor 16-21, 20-22.
Pada gim pertama, Dexter/Wahyu sebenarnya mampu menguasai permainan di poin-poin awal. Namun, setelah interval, pasangan Malaysia mengubah pola permainan dan membuat keduanya kesulitan beradaptasi.
"Poin-poin awal kami bisa memegang kendali, tapi setelah interval lawan mengubah pola dan kami kurang siap serta kurang tanggap untuk melawan," ujar Wahyu Agung Prasetyo.
Masuk gim kedua, pola permainan Dexter/Wahyu menjadi terlalu monoton dan justru mengikuti ritme lawan.
Mereka baru berani mengubah strategi setelah interval, namun kembali kehilangan fokus di momen-momen krusial akhir gim.
"Game kedua kami terlalu mau ngadu sama lawan. Setelah interval baru berani ubah pola, tapi sayang hilang fokus di akhir. Fokus kami belum konsisten dan masih ragu-ragu," tambah Wahyu.
Sementara itu, Dexter Farrell menilai lawan tampil lebih sigap dan agresif dalam mengambil inisiatif.
"Lawan cepat tanggap dan inisiatifnya lebih jalan dibanding kami. Evaluasi kami mau meningkatkan tenaga, speed, dan inisiatif," ujarnya.
| BPS DIY Bakal Memotret Struktur Ekonomi Daerah Melalui Sensus Ekonomi 2026 |
|
|---|
| Imbas Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Atap Rumah Warga di Terban Jogja Roboh |
|
|---|
| Masalah Tumpukan Sampah di Depo Tak Kunjung Tuntas, DPRD Kota Yogya: Butuh Solusi Jangka Panjang |
|
|---|
| Tumpukan Sampah di Depo Sentuh 1.060 Ton, Pemkot Yogyakarta Upayakan Pengangkutan Sebelum Nataru |
|
|---|
| Astra Motor Yogyakarta Bagikan Pengetahuan Seputar Manajemen Risiko Kepada Mahasiswa UGM |
|
|---|
