PSIM Yogyakarta
Musim Penghujan, PSIM Yogyakarta Lakukan Adaptasi Taktik, Ini Kata Van Gastel
Kondisi cuaca yang tak bisa diprediksi membuat game plan PSIM terpaksa berubah dan menyesuaikan kondisi di lapangan.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
Ringkasan Berita:
- PSIM Yogyakarta melakukan penyesuaian taktik atau game plan saat bermain di tengah cuaca hujan
- Pelatih Jean-Paul Van Gastel mengakui sulit menerapkan strategi kaki ke kaki saat lapangan basah
- Beberapa rencana taktik tak bisa diterapkan karena bola sering terhambat di genangan air.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PSIM Yogyakarta melakukan adaptasi di kompetisi BRI Super League 2025/2026 saat musim penghujan mulai melanda sejumlah wilayah Indonesia.
Kondisi cuaca yang tak bisa diprediksi membuat game plan PSIM Yogyakarta terpaksa berubah dan menyesuaikan kondisi di lapangan.
Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul Van Gastel, mengakui kondisi cuaca menjadi tantangan tersendiri bagi timnya.
Hal itu sudah terbukti saat menghadapi Persik Kediri akhir pekan lalu di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Meski PSIM Yogyakarta berhasil menang 2-1 dan lawan harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-59, permainan Laskar Mataram nyatanya tak sepenuhnya berjalan mulus.
Lapangan yang licin dan berat akibat diguyur hujan di tengah-tengah laga membuat para pemain kesulitan mengembangkan pola umpan pendek cepat yang selama ini menjadi ciri khas tim.
“Ya, seperti pertandingan sebelumnya, bagi saya hujan seperti ini berbeda dengan di Belanda. Di sana sering hujan, tapi tidak seintens di sini. Di Indonesia, hujan bisa turun sangat deras dalam waktu singkat,” ujar Van Gastel, Kamis (6/11/2025).
Pelatih berlisensi UEFA Pro itu menilai kondisi lapangan yang lembek membuat timnya harus menyesuaikan gaya bermain.
Beberapa rencana taktik yang sudah disiapkan bahkan tak bisa diterapkan karena bola sering terhambat di genangan air.
“Itu memengaruhi lapangan, yang juga memengaruhi cara kami ingin bermain. Pertandingan sebelumnya sangat sulit karena kondisi seperti itu. Tapi saya pikir kami tetap bermain cukup baik jika melihat situasinya,” jelasnya.
Baca juga: Jelang Derby Mataram Persis Solo vs PSIM Yogyakarta, Van Gastel Punya Catatan Rekor Mentereng
Van Gastel mengakui bahwa PSIM Yogyakarta harus lebih fleksibel menghadapi situasi semacam ini, terutama karena jadwal kompetisi masih panjang dan cuaca sulit diprediksi.
Menurutnya, tim akan terus beradaptasi agar tetap bisa tampil efektif tanpa kehilangan karakter menyerang mereka.
Kemenangan atas Persik menjadi modal penting bagi PSIM Yogyakarta untuk menjaga posisi di papan atas klasemen.
Namun, Van Gastel menegaskan, fokus timnya kini bukan hanya pada hasil akhir, melainkan juga bagaimana menjaga konsistensi permainan di berbagai kondisi cuaca.
“Kami belajar dari setiap pertandingan. Yang paling penting, tim bisa beradaptasi. Cuaca, lapangan, semuanya bisa berubah, tapi semangat kami tetap sama ingin menang dan terus berkembang,” tutupnya. (*)
| Jelang Derby Mataram Persis Solo vs PSIM Yogyakarta, Van Gastel Punya Catatan Rekor Mentereng |
|
|---|
| Kans Rafinha Panaskan Derby Mataram Hadapi Persis Solo, Pelatih PSIM Yogyakarta: Saya Lihat Dulu |
|
|---|
| Jelang Derby Mataram, Van Gastel Anggap PSIM Yogyakarta vs Persis Solo sebagai Pertandingan Penting |
|
|---|
| EPA PSIM Yogyakarta Bawa Pulang Satu Kemenangan dari Lawatan ke Markas Persis Solo |
|
|---|
| Fahreza Sudin Mulai Bersinar di PSIM Yogyakarta Musim 2025/2026 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.