Info Pendidikan: EHEF 2025 Hadir di GIK UGM, 87 Kampus Eropa Tawarkan Beasiswa
Pameran pendidikan tinggi Eropa atau European Higher Education Fair (EHEF) 2025 kembali digelar di Yogyakarta, menghadirkan 87 universitas dari 16
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
Serangkaian kegiatan pendukung seperti 14 webinar, 10 Instagram Live, dan 3 episode podcast juga disiapkan sebagai bagian dari kampanye EHEF 2025.
Baca juga: Beasiswa Fulbright 2026 Dibuka: Kuliah S2-S3 di AS, Ini Syarat & Cara Daftarnya
Hadirkan Program Beasiswa dan Studi Lintas Negara
EHEF 2025 tak hanya memperkenalkan berbagai universitas Eropa, tetapi juga membuka akses informasi seputar program beasiswa dan kerja sama internasional.
Salah satu program unggulan yang banyak diminati adalah Erasmus Mundus Joint Masters (EMJM), yang memungkinkan mahasiswa menempuh studi S2 di lebih dari satu negara Eropa selama dua tahun.
Selain itu, ada pula Marie Skłodowska-Curie Actions untuk jenjang doktoral dan riset, serta Visiting Scholars Program yang membuka peluang bagi dosen dan profesor untuk melakukan pertukaran akademik.
“Setiap tahunnya, Uni Eropa dan negara-negara anggotanya menyediakan lebih dari 1.000 beasiswa untuk pelajar Indonesia,” ujar Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, H.E. Denis Chaibi, dalam keterangan tertulisnya.
Ia menyebut, lebih dari 4.000 pelajar dan akademisi Indonesia berangkat ke Eropa setiap tahun melalui berbagai skema beasiswa maupun pembiayaan mandiri.
Luncurkan Program ‘1000 Green Engineering’
Dalam penyelenggaraan tahun ini, Uni Eropa juga memperkenalkan inisiatif baru bertajuk “1000 Green Engineering”, hasil kolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pendidikan Indonesia.
Program ini mendukung transisi energi dan pembangunan berkelanjutan melalui pendidikan di bidang teknik hijau, manajemen limbah, transportasi listrik, hingga teknologi digital ramah lingkungan.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, akan diluncurkan website interaktif berisi database program studi dan beasiswa khusus Green Engineering, yang dikembangkan oleh EU Indonesia Cooperation Facility.
Dorong Perempuan di Bidang STEM
Selain pendidikan hijau, EHEF 2025 juga mengangkat kampanye “Women in STEM” untuk mendorong lebih banyak pelajar perempuan terjun ke bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics.
Kampanye ini menjadi bagian dari komitmen Uni Eropa terhadap pendidikan yang inklusif dan setara gender.
“Uni Eropa ingin memastikan semua disiplin ilmu dapat diakses siapa saja tanpa memandang gender,” tutur Sari Soegondo.
Dengan beragam program dan inisiatifnya, EHEF 2025 di Yogyakarta menjadi momentum penting bagi pelajar Indonesia untuk menjajaki peluang pendidikan tinggi di Eropa, sekaligus memperkuat nilai keberlanjutan dan kesetaraan dalam dunia akademik.
“Melalui pendidikan, kita membangun jembatan antarbangsa. Di situlah masa depan yang lebih hijau dan inklusif dimulai,” tutup Sari.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )
EHEF
EHEF 2025
Eropa
European Higher Education Fair
GIK UGM
info beasiswa
berita pendidikan
Tribunjogja.com
| Pemain Timnas Indonesia Calvin Verdonk Cetak Assist Lagi di Liga Eropa |   | 
|---|
| 25 Finalis Golden Boy Resmi Diumumkan, Siapa yang Layak Jadi Pemenang? |   | 
|---|
| Menelusuri Sejarah Singkat Negara Penghasil Keju Dunia: Warisan Budaya hingga Tradisi |   | 
|---|
| Jajaki Peluang Ekonomi Baru, Ratusan Mahasiswa UGM Dilatih Jadi LIVE Host Profesional |   | 
|---|
| UEFA Segera Putuskan Sanksi bagi Israel dari Sepak Bola Eropa |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.