Dahlan Dahi Dinobatkan sebagai Tokoh Media Berpengaruh di Ajang MTA 2025

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Di tahun 2025, MAW Talk Awards (MTA) memberikan penghargaan kepada 35 tokoh dan lembaga di bidang Public Relations, Media, dan Kepemimpinan yang dinilai berintegritas dan kinerjanya dapat dirasakan masyarakat luas.

MTA 2025 mengusung tema, Transparansi untuk Negeri: Kepemimpinan yang Menginspirasi Perubahan. 

MTA merupakan acara puncak tahunan dari kegiatan MAW Talk, lembaga yang menginisiai talkshow dan program edukasi yang berfokus pada Public Relations, Media, dan Kepemimpinan.

Lembaga ini dimotori Asmono Wikan, seorang profesional dan pebisnis di bidang media management, publishing, dan public relations. 

Dalam perjalanan kariernya, Asmono Wikan pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat dan Anggota Dewan Pers.

Di tahun kelima penyelenggaraan MTA, penghargaan terbagi dalam Kategori Lembaga PR Berpengaruh, Lembaga Media Berpengaruh, Lembaga Bisnis Berpengaruh dan Lembaga Publik Berpengaruh.

Kemudian Tokoh PR Berpengaruh, Tokoh Media Berpengaruh, Tokoh Bisnis Berpengaruh, Tokoh Publik Berpengaruh dan Tokoh Sosial Masyarakat Berpengaruh.

Melalui seleksi yang ketat, oleh tim juri, Dahlan Dahi dinobatkan sebagai Tokoh Media Berpengaruh. 

Dahlan Dahi terpilih menjadi salah satu Tokoh Media Berpengaruh karena Ketua Komisi Digital dan Sustainability Dewan Pers tersebut dinilai telah berkontribusi mendorong pers nasional mendapatkan keadilan dalam ekosistem bisnis digital yang mana saat ini sangat dipengaruhi oleh dinamika platform global.

Dahlan Dahi adalah Chief Executive Officer (CEO) Tribun Network. Dalam karier jurnalistiknya, Dahlan memulai dari bawah yakni seorang kontributor Harian Surya di Surbaya pada 1994.

Sepanjang karier di Kompas Gramedia, Dahlan dipercaya sebagai Pemimpin Redaksi Tribun Timur, mendirikan Tribunnews.com hingga pada 2020 lalu diamanahi sebagai CEO Tribun Network. 

Saat ini Dahlan Dahi tercatat sebagai Anggota Dewan Pers dan sosok yang menginisiasi penyatuan PWI dalam Kongres Persatuan PWI yang diselenggarakan 29 Agustus 2025 ini.

Tidak mudah untuk menentukan lembaga dan tokoh yang mendapat penghargaan ini. Dimulai dari kandidasi tokoh dan lembaga melalui desk research. 

Kemudian penjurian kualitatif oleh dewan juri yang berasal dari akademisi di DIY, yakni  Prof Dr Masduki (UII), DR Rahayu (UGM), Prof Dr Adhianty Nurjanah (UMY), DR Christina Rochayanti(UPN Veteran Yogyakarta) dan DR Lucas Ispandriarno.

Dalam menentukan pemenang, dewan juri melihat kinerja para tokoh dan lembaga yang dinilai mampu memberikan dampak secara luas, termasuk dalam memajukan Indonesia.