Tragedi Longsor Desa Cibeunying, 21 Warga Hilang Tertimbun Tanah
Sebanyak 21 warga dinyatakan hilang dalam bencana tanah longsor yang menerjang pemukiman warga di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Ringkasan Berita:
- Longsor menerjang permukiman Desa Cibeunying, Majenang, menewaskan 2 warga, 21 hilang, dan 23 selamat.
- Hujan lebat sejak pukul 19.00 WIB memicu tebing di atas permukiman runtuh; total 46 jiwa terdampak.
- Tim SAR Gabungan terus melakukan pencarian secara manual karena medan curam dan tanah labil, operasi dilanjutkan hingga semua korban ditemukan.
TRIBUNJOGJA.COM, CILACAP – Sebanyak 21 warga dinyatakan hilang dalam bencana tanah longsor yang menerjang pemukiman warga di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap pada Kamis (13/11/2025) malam.
Selain itu dua warga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 23 lainnya berhasil selamat
Upaya pencarian terhadap para korban terus dilakukan oleh tim SAR Gabungan.
Desa Cibeunying yang berada di kecamatan Majenang yang secara umum termasuk kawasan berbukit dan bergelombang.
Topografi yang berbukit ini membuat beberapa bagian desa rawan terhadap tanah longsor saat curah hujan tinggi.
Bencana tanah longsor yang menerjang pada Kamis malam diawali dengan hujan lebat yang mengguyur sejak pukul 19.00 WIB.
Curah hujan yang cukup tinggi akhirnya memicu bencana tanah longsor.
Tebing yang berada di atas pemukiman warga longsor yang menimpa rumah-rumah warga.
Dikutip dari Tribun Banyumas, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Cilacap, Priyo Prayudha Utama, menyampaikan pihaknya langsung bergerak ke lokasi kejadian setelah mendapatkan laporan adanya bencana tanah longsor.
Petugas di lapangan kemudian langsung berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan langsung melakuan evakuasi
“Sesampainya di lokasi, tim langsung berkoordinasi dengan aparat setempat dan unsur potensi SAR lainnya, kemudian melakukan asesmen serta menyusun rencana pergerakan selanjutnya,” ujar Priyo dalam keterangannya.
Dari pendataan yang dilakukan, bencana tanah longsor itu menyebabkan 46 jiwa terdampak.
Petugas kemudian menemukan dua warga dalam kondisi meninggal dunia dan 21 lainnya dinyatakan hilang.
Sementara korban selamat berjumlah 23 orang.
Hingga saat ini, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Kantor SAR Cilacap, TNI, Polri, BPBD, relawan, serta masyarakat setempat terus berupaya maksimal untuk menemukan korban yang diduga masih tertimbun material longsor.
Operasi pencarian dilakukan dengan menggunakan peralatan manual mengingat kondisi medan yang curam dan material tanah yang masih labil akibat hujan.
“Upaya pencarian akan terus dilanjutkan hingga seluruh korban ditemukan,” tambahnya.
Baca juga: Kasus Korupsi Bandwidth dan Sewa DRC Diskominfo Sleman Menuju Meja Hijau
Data Korban
Sementara itu dua korban yang ditemukan meninggal dunia diketahui bernama Julia (20) dan Maya (15), warga Dusun Tarukahan.
Di lokasi longsor Dusun Tarukan ini, tujuh warga dinyatakan masih hilang.
Mereka yakni Yuni, Nina, Fani, Fatin, Lilis, Danu, dan seorang balita anak Lilis.
Sementara di Dusun Cibuyut terdapat 14 korban terdiri atas beberapa keluarga yang masih dalam pencarian, yakni Rastum, Rahma, Aca, Cahyanto, Kasri, Zahra, Nilna, Asmanto, Isna beserta anaknya, serta keluarga Dani (istri dan dua anak).
Data terkait korban dan kerusakan diperkirakan masih akan berkembang seiring proses pencarian yang terus berlangsung.
Adapun proses pencarian pada Kamis malam berlangsung hingga Jumat dini hari.
Dikutip dari laman bnpb.go.id, tim gabungan telah mengevakuasi korban dengan rincian 23 orang selamat, 3 orang luka ringan, dan dua orang meninggal dunia. Sementara itu, 21 orang masih dalam pencarian.
Tim reaksi cepat sementara mencatat kerugian materil meliputi 12 unit rumah rusak dan 16 unit rumah terancam.
Kontur tanah yang masih labil menjadi tantangan bagi tim SAR dalam pencarian korban di masa golden time. Meskipun demikian, tim gabungan melanjutkan upaya pencarian dan pertolongan korban pada pagi ini, Jumat (14/11).
Satu unit alat berat dikerahkan untuk mempercepat operasi evakuasi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan memberangkatkan tim reaksi cepat ke lokasi terdampak guna membantu tim lapangan.
BNPB mengimbau warga maupun tim SAR yang sedang bertugas di lokasi untuk selalu waspada akan risiko longsor susulan.
Berdasarkan prakiraan cuaca, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi hampir merata di wilayah Kecamatan Majenang, Cilacap pada hari Jumat (14/11) hingga Minggu (16/11) mendatang.
Sebagian artikel ini sudah tayang di Tribun Banyumas
| 2 Meninggal dan 21 Lainnya Dalam Pencarian Akibat Longsor di Cibeunying, Cilacap |
|
|---|
| Bahaya Longsor Susulan di Tanjakan Clongop Gunungkidul, Pengendara Diminta Waspada |
|
|---|
| AHY Ungkap Progres Tol Jogja–Cilacap, UGR Tol Yogyakarta–YIA Cair |
|
|---|
| Soal Progres Pembangunan Tol Jogja-Cilacap, Menko AHY : Masih Tahap Pengkajian |
|
|---|
| Viral Dua Siswi SMA 2 Cilacap Kembangkan Ompreng Pendeteksi Makanan MBG |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Tragedi-Longsor-Desa-Cibeunying-21-Warga-Hilang-Tertimbun-Tanah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.