Masbup Klaten
Pemkab Klaten Didampingi Kementerian Lingkungan Hidup Kelola Gunungan Sampah TPA
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengatakan pendampingan pengelolaan sampah itu dilakukan menuju program Kabupaten Zero Waste
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten bakal mendapatkan pendampingan dari Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH) terkait penanganan dan pengelolaan sampah di TPA Troketon Kabupaten Klaten.
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengatakan pendampingan pengelolaan sampah itu dilakukan menuju program pemerintah pusat terkait Kabupaten Zero Waste.
Penanganan sampah di Kabupaten Klaten dikatakan bakal mendapat pendampingan dari Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Jawa, Eduward Hutapea.
"Insya Allah ke depan arah pengelolaan sampah di Kabupaten Klaten akan lebih baik dan terarah karena ada pendampingan dari Kementerian LH," ucap Hamenang, Rabu (27/8/2025).
Dia berharap dengan adanya pendampingan tersebut, permasalahan sampah di Kota Bersinar bisa segera terselesaikan.
Pihaknya mengaku telah menyampaikan rencana progres awal penanganan sampah di Kabupaten Klaten kepada Kemen LH.
"Kami akan menjalankan rencana sesuai harapan dari Kementerian LH. Rencana awalnya pengolahan lindi. Insya Allah sebentar lagi kami proses eksekusi, sehingga menjelang akhir tahun sudah bisa beroperasi untuk pengelolaan lindinya. Baru nanti kami juga berjalan untuk pengelolaan sampah," jelas dia.
Hamenang menyebut pengolahan lindi nantinya akan dimulai dengan perbersihan atau perbaikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di TPA Troketon.
Langkah tersebut dinilai penting mengingat selama ini banyak warga di sekitar TPA Troketon yang mengeluhkan dampak terkait air lindi.

Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Jawa, Eduward Hutapea, menjelaskan Kementerian Lingkungan Hidup memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah menyusul adanya target yang harus dicapai terkait pengolahan sampah di Indonesia.
"Yakni sampai nanti 31 Desember 2025, bagaimana kami dapat mengolah sampah sampai 51,2 persen. Targetnya itu nanti akan panjang sampai 2029 yaitu 100 persen sampah yang dihasilkan harus terkelola," ucap Eduward.
Oleh karena itu, seluruh unsur pemerintah termasuk pemerintah pusat dan daerah bersinergi mencarikan solusi-solusi terbaik dalam pengelolaan sampah yang ada. Sehingga lewat pembinaan dan pendampingan itu diharapkan bisa mencapai target yang sudah ditentukan secara nasional.
"Alhamdulillah kami sudah bertemu Pak Bupati, Wakil Bupati Klaten, dan Kepala DLH Klaten membahas beberapa hal terkait konsep, rancang bangun, serta langkah-langkah mempersiapkan pencapaian secara bertahap," tuturnya.
"Saya mengapresiasi arahan dan pekerjaan besar yang sudah serta akan dilaksanakan Pemkab Klaten. Kalau dibandingkan pengamatan pertama kami sekira dua bulan lalu, dari sisi scientific base sesuai evidence melihat data beberapa lokasi. Kami bisa declare (menyatakan) ada peningkatan yang signifikan untuk perbaikan-perbaikan tata kelola persampahan di Klaten," tambahnya.
Menurut Eduward, kondisi TPA Troketon Klaten secara umum hampir sama dengan TPA-TPA lain di Indonesia.
Kendati demikian, ada hal-hal khusus yang menjadi fokus perhatian yakni terkait pengelolaan air lindi.
Mengingat secara aturan, air lindi TPA harus terkelola dengan baik sehingga tidak mencemari lingkungan sekitarnya.
"Yang kami lihat di Klaten juga menjadi perhatian untuk pengolahan air limbah. Kemudian juga dalam hal operasional penutupan. Konsistensi kami untuk melaksanakan penutupan TPA control and field, seharusnya penutupan secara reguler (seminggu sekali). Tapi nanti akan lihat apakah memang sanggup prakteknya sesuai kaidah teknis yang dapat dilaksanakan," jelasnya.
Apalagi, lanjutnya, aktivitas sampah yang masuk ke TPA Troketon setiap hari lumayan tinggi, Sehingga ia menilai harus ada treatment yang lebih expand agar usia TPA Troketon bisa lebih panjang.
"Satu cara yang bisa dipahami bersama adalah sampah yang masuk ke TPA itu benar-benar sampah residu," kata dia.
Saat ditanya terkait kendala yang bisa dihadapi Pemkab Klaten dalam pengolahan sampah di TPA Troketon.
Eduward menyebut kendalanya lebih ke arah teknis, mengingat bangunan TPA Troketon adalah existing yang sudah terdesain sejak awal.
"Sehingga manakala nanti katakanlah ada perbaikan instalasi, mungkin perlu pertimbangan menyesuaikan desain sebelumnya dengan yang akan dilaksanakan. Di beberapa TPA kondisi itu juga jadi catatan bahwa perubahan harus dinamis dengan kondisi saat ini," paparnya.
"Catatan kami juga masyarakat bersama-sama menjaga lingkungan. Jangan sampai ada tumpukan sampah liar," tandasnya. (drm)
Baca juga: Bupati Klaten Turun Tangan Sambangi Siswa Gagal Jadi Tim Lomba Aubade kemudian Mengurung Diri
--
Bupati Klaten Dukung Pertanian Modern dan Keterlibatan Petani Muda Kalikebo |
![]() |
---|
Bupati Klaten Hamenang Resmikan BUMDes Mahesa Karya Saat Acara Sambung Rasa |
![]() |
---|
Bupati Hamenang Berharap Kasus Siswa Gagal Masuk Aubade Sekolah di Klaten Jadi Pembelajaran Bagi ASN |
![]() |
---|
Pemkab Klaten Terima Kunjungan Tim Kemenko Kumham Imipas, Ini yang Dibahas |
![]() |
---|
Bupati Hamenang Fasilitasi Rekonsiliasi Kasus Siswi SMPN 2 Klaten, Semua Bisa Menerima |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.