Bagaimana Retinopati Diabetik Menjadi Ancaman bagi Penglihatan?
Diabetes Mellitus yang menjadi penyebab utama Retinopati Diabetik semakin meningkat, sementara skrining populasi masih rendah dan tenaga ahli
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
Retinopati Diabetik sendiri merupakan salah satu penyebab utama gangguan penglihatan di Indonesia. Data menunjukkan dua dari lima orang dewasa dengan diabetes tipe 2 mengalaminya, dan sekitar 29 persen penderita RD bahkan sudah mengalami Diabetic Macular Edema (DME), komplikasi yang menjadi salah satu penyebab kebutaan akibat diabetes.
Tidak mengherankan jika Peta Jalan Kesehatan Penglihatan Indonesia 2025–2030 menetapkan target ambisius: skrining retina untuk 80 persen individu dengan diabetes dan pengobatan tepat bagi minimal 80 persen pasien RD.
Teknologi digital dan tele-oftalmologi disebut sebagai kunci untuk mencapai target tersebut.
Prof. dr. Muhammad Bayu Sasongko, M.Epi., Ph.D., Sp.M(K), yang memimpin pelaksanaan program, menjelaskan bahwa upaya menurunkan beban RD membutuhkan sistem yang jauh lebih terintegrasi. Ia menyebut tiga tantangan utama: jumlah pasien diabetes yang sangat besar, cakupan skrining yang masih di bawah lima persen, serta distribusi tenaga ahli yang tidak merata.
“Sebagian besar pasien datang dalam kondisi sudah lanjut,” ujarnya.
Melalui kemitraan ini, tim akan membangun model layanan yang mencakup penguatan koordinasi lintas sektor, peningkatan kualitas dan akses layanan, pemerataan kompetensi tenaga kesehatan, optimalisasi pembiayaan, hingga pengembangan sistem informasi yang terintegrasi dengan riset dan teknologi medis terbaru.
Harapannya, cakupan skrining dapat meningkat secara signifikan dan pasien dengan risiko tinggi bisa mendapat tatalaksana sebelum kehilangan penglihatan secara permanen.
Bayu juga menekankan pentingnya keberlanjutan. Program percontohan ini tidak hanya ditujukan untuk menghasilkan perubahan jangka pendek, tetapi juga menghasilkan bukti ilmiah yang dapat digunakan sebagai dasar kebijakan dan pengalokasian sumber daya ketika program diperluas ke skala nasional.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )
| Stikes Panti Rapih Yogyakarta Gandeng Pakar Diabetes Berbagai Negara untuk Webinar International |
|
|---|
| Epidemiolog Sebut Gejala dan Cara Mencegah Penularan Varian Nimbus Covid-19 |
|
|---|
| FKKMK UGM Canangkan Zona Integritas Bebas Wilayah Korupsi |
|
|---|
| KISAH Adinda, Alumni SMAN 8 Yogyakarta yang Bisa Kuliah Gratis di FKKMK UGM: Rasanya Kayak Mimpi |
|
|---|
| Pakar UGM Imbau Masyarakat Tetap Waspada Potensi Persebaran Covid-19 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Ilustrasi-mata-bagian-kiri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.