Hari Diseksi Aorta, Penyakit Langka dan Fatal yang Diperingati Setiap 19 September
Robekan kecil di pembuluh darah utama bisa mematikan dalam hitungan menit. Kondisi langka ini dikenal sebagai diseksi aorta.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
Selain itu, kondisi genetik tertentu juga dapat meningkatkan risiko.
Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit diseksi aorta:
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Aneurisma aorta, yakni pelebaran abnormal pada aorta.
- Penyakit katup jantung atau kelainan bawaan seperti katup aorta bikuspid.
- Gangguan jaringan ikat seperti sindrom Marfan, Loeys-Dietz, atau Ehlers-Danlos.
- Riwayat keluarga dengan penyakit aorta.
- Cedera traumatis pada dada, misalnya akibat kecelakaan lalu lintas.
- Usia 50–70 tahun, karena elastisitas aorta menurun seiring bertambahnya usia.
- Faktor gaya hidup seperti merokok, kolesterol tinggi, hingga penggunaan zat adiktif seperti kokain.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Masih mengutip laman yang sama, gejala diseksi aorta seringkali mirip dengan gejala penyakit jantung.
Namun, terdapat beberapa tanda yang umum yang membedakan gejala penyakit ini berikut diantaranya:
- Nyeri dada atau punggung atas yang muncul tiba-tiba.
- Rasa sakit tajam seolah ada yang robek di dalam dada.
- Nyeri menjalar ke leher, rahang, atau perut.
- Sesak napas, pusing, hingga pingsan.
- Kelemahan mendadak pada tubuh.
- Kulit terasa lembap, mual, atau muntah.
Jika gejala ini muncul, terutama pada seseorang dengan faktor risiko tinggi, sebaiknya segera cari pertolongan medis.
Cara Memperingati Aortic Dissection Awareness Day
Hari Kesadaran Diseksi Aorta bukan hanya untuk pasien dan tenaga medis, melainkan juga untuk masyarakat luas.
Beberapa cara memperingatinya antara lain:
- Membagikan kampanye media sosial dengan menggunakan tagar atau twibbon dengan caption menarik
- Mengikuti atau membuat edukasi publik melalui seminar, webinar, atau diskusi komunitas.
- Melakukan penggalangan dana untuk pengidap
- Membangun komunitas bagi penyintas dan keluarga pasien, sebagai bentuk dukungan moral dan emosional.
- Selain itu, masyarakat juga dapat melakukan pencegahan dengan menjaga gaya hidup sehat, seperti rutin berolahraga, mengatur pola makan, menghindari merokok, serta memeriksakan tekanan darah secara berkala.
Baca juga: 5 Penyakit Ini Bisa Diusir Hanya dengan Jalan Kaki
Diseksi aorta memang jarang terjadi, namun dampaknya sangat fatal jika tidak segera ditangani.
Meningkatkan kesadaran akan gejala, faktor risiko, dan pentingnya deteksi dini dapat menyelamatkan banyak nyawa.
Setiap 19 September, peringatan ini menjadi pengingat bahwa mengenal diseksi aorta bukan hanya urusan tenaga medis, tetapi juga tanggung jawab bersama demi kesehatan bersama.
(MG/Sabbih Fadhillah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.