Penyebab Anak Muda Sering Alami Sakit Lutut hingga Pinggang

Semakin banyak anak muda yang mengeluhkan rasa pegal, kaku, bahkan sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Hari Susmayanti
ilustrasi ai gemini
Semakin banyak anak muda yang mengeluhkan rasa pegal, kaku, bahkan sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari. 

TRIBUNJOGJA.COM – Keluhan nyeri lutut hingga pinggang kini tidak hanya dirasakan oleh orang tua.

Semakin banyak anak muda yang mengeluhkan rasa pegal, kaku, bahkan sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Padahal, di usia muda tubuh seharusnya masih berada pada kondisi terbaiknya.

Fenomena ini menunjukkan adanya perubahan pola hidup generasi muda yang bisa berdampak pada kesehatan tulang, otot, dan sendi.

Kenapa Lutut Anak Muda Bisa Nyeri?

Lutut merupakan salah satu sendi terbesar dan paling kompleks di tubuh.

Ia bekerja keras menopang berat badan sekaligus memungkinkan kita berjalan, berlari, melompat, dan jongkok.

Tak heran jika lutut rentan mengalami masalah, bahkan di usia muda, beberapa penyebab umum sakit lutut pada anak muda antara lain:

 1. Cedera olahraga atau aktivitas fisik berlebihan

Anak muda aktif sering berolahraga atau melakukan kegiatan fisik berat namun, tanpa pemanasan atau teknik yang benar, risiko cedera meningkat.

Cedera yang sering terjadi meliputi robekan meniskus, ligamen cruciatum, hingga patellofemoral pain syndrome (runner’s knee).

 2. Postur tubuh buruk

Duduk membungkuk di depan laptop, berdiri tidak seimbang, atau berjalan dengan posisi kaki salah dapat menekan lutut dalam jangka panjang.

 3. Berat badan berlebih

Obesitas kini juga menyerang usia muda. Setiap kenaikan 1 kg berat badan memberi tambahan beban sekitar 3–4 kg pada sendi lutut saat berjalan.

 4. Otot paha dan pinggul lemah

Otot yang kuat membantu menstabilkan lutut sebaliknya, otot lemah membuat lutut bekerja lebih keras sehingga mudah nyeri.

 5. Alas kaki tidak tepat

Sepatu hak tinggi, sandal tipis, atau sepatu olahraga yang sudah aus bisa mengubah distribusi beban tubuh dan menekan lutut lebih berat.
 
Penyebab Nyeri Pinggang pada Anak Muda

Selain lutut, pinggang juga menjadi keluhan yang sering muncul pada anak muda, nyeri pinggang (low back pain) umumnya berhubungan dengan gaya hidup modern yang serba duduk.

 1. Duduk terlalu lama

Mahasiswa atau pekerja kantoran sering menghabiskan 6–8 jam duduk tanpa istirahat, posisi duduk yang salah, seperti membungkuk atau menunduk, memperbesar risiko nyeri pinggang.

 2. Mengangkat beban dengan cara salah

Membungkuk langsung tanpa menekuk lutut ketika mengangkat barang berat bisa menyebabkan cedera otot dan tulang belakang.

 3. Otot core lemah

Otot perut dan punggung (core muscles) berfungsi menopang tulang belakang jika lemah, beban kerja berpindah ke pinggang, sehingga mudah sakit.

 4. Cedera olahraga atau salah gerakan

Aktivitas seperti angkat beban, berlari jarak jauh, atau salah posisi tidur bisa memicu otot punggung tegang.

 5. Kelainan tulang belakang

Skoliosis atau lordosis bisa membuat distribusi beban tubuh tidak seimbang, memicu rasa sakit sejak muda.

 6. Stres dan kurang tidur

Tegangan otot bisa meningkat saat tubuh lelah atau pikiran stres, sehingga pinggang terasa nyeri tanpa sebab jelas.
 
Dampak Jangka Panjang Jika Dibiarkan

Meski tampak ringan, sakit lutut dan pinggang di usia muda tidak boleh dianggap remeh. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi:

  • Osteoarthritis dini (kerusakan sendi lutut lebih cepat)
  • Nyeri kronis yang mengganggu produktivitas
  • Penurunan mobilitas (sulit berjalan atau beraktivitas normal)
  • Risiko cedera berulang di kemudian hari 

Tips Pencegahan untuk Anak Muda

Sebagian besar nyeri lutut dan pinggang pada anak muda dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup sederhana, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

 1. Jaga postur tubuh saat duduk maupun berdiri. Gunakan kursi ergonomis dan posisikan layar laptop sejajar dengan mata.

 2. Lakukan olahraga teratur seperti berenang, yoga, atau bersepeda yang baik untuk sendi.

 3. Perkuat otot paha, pinggul, dan core dengan latihan sederhana seperti plank, squat, atau bridge.

 4. Gunakan alas kaki yang sesuai dengan aktivitas sehari-hari. Hindari terlalu sering memakai sepatu hak tinggi atau sandal tipis.

 5. Atur berat badan ideal, karena kelebihan berat badan memberi tekanan ekstra pada lutut dan pinggang.

 6. Lakukan peregangan setiap 1–2 jam jika bekerja atau belajar lama dalam posisi duduk.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika nyeri berlangsung lebih dari dua minggu, semakin parah, disertai rasa kebas, kesemutan, atau membuat sulit bergerak, segera periksa ke dokter ortopedi atau fisioterapis.

Penanganan dini dapat mencegah kerusakan yang lebih serius.

Menjaga postur, memperkuat otot penopang, serta menerapkan gaya hidup aktif dan seimbang, anak muda dapat terhindar dari masalah nyeri sendi dan tulang belakang sejak dini.

(MG/Anggitya Trilaksono)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved