Apa Itu Matcha dan Resiko Mengonsumsinya yang Perlu Kamu Tahu

4. Risiko pada Fungsi Hati

Beberapa studi melaporkan konsumsi ekstrak teh hijau dalam dosis sangat tinggi (lebih dari 800 mg EGCG per hari) dapat memicu hepatotoksisitas atau kerusakan hati.

Karena matcha adalah bubuk pekat daun teh, mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan juga dapat memberi efek serupa, meskipun risikonya lebih rendah dibanding ekstrak.

5. Noda pada Gigi

Meskipun dianggap sepele, konsumsi rutin matcha bisa meninggalkan noda kehijauan atau kekuningan pada gigi.

Hal ini tidak berbahaya secara medis, namun tentu akan mengganggu penampilan Anda bukan?

 Siapa yang Paling Rentan Terkena Bahaya Matcha?

Memang tidak semua orang dapat merasakan dampak negatif, tetapi ada kelompok yang lebih rentan, seperti:

• Wanita hamil dan menyusui
• Penderita penyakit jantung atau hipertensi
• Penderita insomnia atau kecemasanafein memperparah gejala
• Anak-anak dan remaja
• Pasien dengan terapi obat tertentu, terutama pengencer darah dan obat lambung.

Cara Mengurangi Risiko Bahaya Matcha

Matcha tetap bisa dinikmati dengan aman, asalkan dikonsumsi secara bijak. 

Anda dapat membatasi porsi idealnya 1–2 cangkir per hari, maksimal 3 cangkir.

Untuk mencegah iritasi lambung, usahakan Anda mengonsumsinya setelah makan dan hindari konsumsi malam hari supaya tidur tidak terganggu.

Jangan lupa untuk menyikat gigi Anda, setelah minum matcha untuk mencegah noda yang tertinggal di gigi.
 
Matcha memang memiliki manfaat kesehatan, tetapi bahayanya tidak boleh diremehkan. 

Gangguan tidur, masalah pencernaan, anemia, hingga risiko kerusakan hati bisa terjadi jika konsumsi berlebihan

Menikmati matcha sebagai tren gaya hidup sehat tetap memungkinkan.

Asalkan Anda dapat mengenali batas aman, kualitas produk, dan kondisi tubuh Anda sendiri. 

Ingat, sesuatu yang alami sekalipun bisa membawa dampak buruk bila dikonsumsi berlebihan.

(MG/Sabbih Fadhillah)