Saat Kreativitas bertemu Keberlanjutan di Paste Lab Yogyakarta

Pyang mengusung keberlanjutan sudah seharusnya dipadukan dengan kreativitas dalam merespons isu yang terus berkembang.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Arsip Pribadi Paste Lab
Furnitur dari limbah plastik karya kreatif Paste Lab Yogyakarta. (sumber: Arsip Pribadi Paste Lab). 

Paste Lab turut mengadopsi bahan baku dari tiga bank sampah binaan mereka di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tidak hanya itu, perusahaan pengolah limbah plastik ini juga meminjamkan mesin pencacah pada bank sampah binaan mereka.

Nurul menyampaikan bahwa praktik bina bank sampah ini bermula dari kebutuhan Paste Lab akan bahan baku dengan warna-warna tertentu.

“Misal ada kasus di mana klien meminta warna hijau tua, sedangkan stok kami tidak memenuhi. Maka kami butuh bantuan dari bank sampah sekitar,” ujarnya, Rabu, (05/10/2025).

Ia menjelaskan bahwa dengan meminjamkan mesin pencacah, maka nilai dari limbah plastik yang sudah diolah setengah jadi tersebut lebih stabil dan meningkat dari kesepakatan harga sebelumnya.

“Kalau beli bahan sampah plastik dalam bentuk botol (belum diolah) biasanya dikenakan harga sekitar Rp 2.000 sampai Rp 3.000, sedangkan jika kami beli dalam kondisi sudah dicacah dan disortir bisa dihargai sekitar Rp 5.000 sampai Rp6.000,” jelasnya, Rabu, (05/10/2025).

Nurul juga memaparkan bahwa dari awal kerjasama tersebut, Paste Lab akan membekali bank sampah binaan tersebut dengan pengetahuan cara menyortir, memilah, mencacah, hingga penyimpanan sebelum produk akhirnya diadopsi Paste Lab.

Ia menambahkan bahwa walaupun belum terlihat secara signifikan, namun Paste Lab tetap optimis untuk memberi peningkatan dan jaminan harga yang lebih stabil pada bank sampah binaan.

Pada akhirnya, upaya yang dilakukan Paste Lab tidak semata-mata untuk keperluan bahan baku produksi, namun juga menekankan simbiosis mutualisme dari sisi pemberdayaan dan praktik edukasi yang akhirnya diterapkan oleh bank sampah binaan mereka. (MG|Axel Sabina Rachel Rambing)

Baca juga: Cerita Warga Bantul Mengubah Sampah Kantong Plastik Jadi Rajutan Aksesoris

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved