Jejak Hijau
Generasi Z Mulai Jauh dari Sayur dan Buah Saat Camilan Instan Merajalela
Makanan olahan makin merajai pilihan remaja karena akses mudah, promosi agresif, dan gimik hadiah.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM - Makanan olahan makin merajai pilihan remaja karena akses mudah, promosi agresif, dan gimik hadiah.
Akibatnya konsumsi buah dan sayur semakin terpinggirkan.
Prof. Lily Arsanti Lestari dalam program Jejak Hijau Tribun Jogja, literasi digital untuk bumi yang berkelanjutan menyebut, anak muda kini lebih akrab dengan makanan instan yang awet dan menarik secara visual dibanding buah segar.
Prof Lily menjelaskan bahwa pola ini bukan sekadar persoalan selera melainkan juga akibat rantai pasok retail yang menempatkan camilan olahan lebih dekat ke rumah.
"Orang tua kerap menyetok camilan karena alasan praktis. Padahal makanan tinggi gula, garam, dan lemak serta rendah serat berkontribusi besar pada risiko sindrom metabolik," katanya.
Ia mengusulkan strategi perubahan sederhana yang tidak menimbulkan resistensi.
Buah bisa dijadikan camilan dua sampai tiga kali sehari, sayuran disisipkan di setiap waktu makan, dan sumber serat divariasikan sesuai musim agar tidak menimbulkan kebosanan.
Serat membuat kenyang lebih lama sehingga otomatis menekan hasrat jajan.
"Bagi yang tidak terbiasa mengunyah potongan buah, jus segar boleh dijadikan pilihan dengan syarat segera diminum," jelasnya.
Setelah dihancurkan, buah cepat terkontaminasi mikroba sehingga tidak aman bila dibiarkan lebih dari dua jam.
Di sekolah, pendekatan pengaruh teman sebaya dapat dioptimalkan. Penelitian menunjukkan anak cenderung meniru perilaku teman.
Jika satu kelas makan buah dan sayur bersama, kebiasaan itu mudah menular.
Di rumah, orang tua bisa memberi contoh langsung.
Prinsipnya sederhana yaitu semua anggota keluarga makan menu yang sama dan tidak menyediakan alternatif makanan ultra-proses ketika anak menolak sayur.
Konsistensi akan membentuk preferensi baru.
| Pangan Lokal Kaya Serat Jadi Jalan Tengah Atasi Stunting dan Obesitas |
|
|---|
| SDM dan Industri Lokal Jadi Kunci Ekosistem Energi Bersih |
|
|---|
| Transisi Energi Bukan Sekadar Teknologi, Tapi Strategi Industrialisasi |
|
|---|
| Perang Hijau Global: Cina Dominan, Indonesia Pemain, Korban, atau Penentu? |
|
|---|
| MBG Jangan Dipaksakan Serentak, Risiko Bisa Lebih Besar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.