Berita Klaten

Tradisi Desa Pokak Klaten Sembelih Kambing dan Makan Bersama di Sendang Sinongko

tradisi bersih Sendang Sinongko Tradisi tahunan itu dilaksanakan dengan menyembelih kambing di Sendang Sinongko Ceper Klaten 2025

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
ISI TENONG: Warga Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, mengisi puluhan tenong dengan hidangan gulai kambing yang disembelih dan dimasak di Sendang Sinongko, Jumat (19/9/2025). 

Tradisi itu dilaksanakan setiap Jumat Wage setelah masa panen. 

"Jadi kalau tidak Agustus, ya September. Pokoknya hari Jumat Wage habis panen," katanya. 

Surip mengatakan, tradisi itu digelar sebagai wujud rasa syukur warga Desa Pokak atas melimpahnya hasil panen pertanian.

Mengingat, lahan pertanian di Desa Pokak mendapatkan limpahan air irigasi yang bersumber dari Sendang Sinongko

"Kemudian yang lebih penting, tradisi itu dilakukan demi menjaga persatuan dan kekompakan warga. Terutama warga Dukuh Tegalduwur agar bareng-bareng melestarikan budaya dan tradisi nenek moyang," ucapnya. 

Ketua Perkumpulan Rukun Kampung Tegalduwur, Lasino (63), mengungkapkan di kelompoknya pada tahun ini menyembelih kambing sebanyak enam ekor. 

Dia tak menampik jumlah kambing yang disembelih terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. 

Mengingat dahulu, perkelompok rukun kampung bisa menyembelih kambing hingga 30 ekor. 

"Tahun ini menurun, kalau dulu satu kelompok bisa menyembelih kambing 11-20 ekor dan paling banyak dulu pernah 31 ekor. Ya menurun mungkin karena banyak perantau yang tidak pulang karena sudah mudik pas Lebaran kemarin. Meski begitu, kami tetap melestarikan tradisi dulu," ujarnya. 

Kambing yang disembelih dalam tradisi itu dikatakan berasal dari sumbangan sukarela warga sekitar dan pemerintah desa setempat. 

Begitu juga dari para perantau yang tidak bisa pulang ke kampung halaman. 

Terkait tonangan, Lasino menyebut ada sekitar 70-an tonang yang ada di kelompoknya. Masing-masing tonang bisa berisi makanan dari dua sampai tiga KK. 

"Harapan kami ketika nanti menanam padi, jagung, ketela atau tanaman apapun dari sawah, semoga bisa tambah melimpah panennya. Tanahnya semakin subur, bisa ditanami dan hasil panen lebih bagus," tuturnya. (drm)

Baca dan Ikuti Berita Tribunjogja.com.com di GOOGLE NEWS 

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved