Gerindra Kota Yogya Soroti Keakraban Prabowo dan Sri Sultan HB X Saat Resmikan Jembatan Kabanaran

Hubungan harmonis Presiden Prabowo dan Sri Sultan HB X sebagai cermin baiknya hubungan antara DIY dan pemerintah pusat, yang menjadi sinyal positif

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
AKRAB - Presiden Prabowo Subianto dan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, berbincang di sela peresmian Jembatan Kabanaran, Rabu (19/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Presiden Prabowo Subianto dan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, terlihat sangat akrab saat peresmian Jembatan Kabanaran
  • Partai Gerindra Kota Yogyakarta menyebut keakraban tersebut sebagai sinyal positif pemerintah pusat dan Pemda DIY
  • Bukti konkret dari hubungan baik ini adalah kepastian mengenai Pagu Dana Keistimewaan (Danais) tahun 2026 yang tidak jadi dipangkas

 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Keakraban yang ditunjukkan Presiden Prabowo Subianto dan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, saat peresmian Jembatan Kabanaran, Rabu (19/11/2025), menuai respons positif dari berbagai kalangan.

Salah satu sorotan datang dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Yogyakarta yang menilai keakraban kedua tokoh bangsa tersebut bukan sekadar seremonial belaka.

Ketua DPC Partai Gerindra Kota Yogyakarta, Sinarbiyat Nujanat, mengatakan gestur hormat Presiden Prabowo saat disambut Sri Sultam HB X di Helipad Pantai Depok, Bantul, hingga momen keduanya duduk dalam satu mobil menuju lokasi peresmian, menyiratkan pesan politik yang kuat dan menyejukkan.

Menurutnya, hubungan harmonis itu sebagai cermin dari baiknya hubungan antara DIY dan pemerintah pusat, yang menjadi sinyal positif bagi pemerintah daerah.

"Tentunya, membuka banyak peluang adanya perhatian pusat kepada DIY di semua sektor pembangunan," katanya, Kamis (20/11/2025).

Sinarbiyat mencontohkan, bukti konkret dari hubungan baik ini adalah kepastian mengenai Pagu Dana Keistimewaan (Danais) tahun 2026 mendatang

Kabar pemangkasan anggaran yang sempat berhembus kencang telah terbantahkan, di mana Danais dipastikan tetap berada di angka Rp1 triliun.

"Itu sejalan dengan diresmikannya Jembatan Kabanaran yang menghubungkan Bantul dan Kulonprogo, sebagai wujud dukungan infrastruktur pusat," tandasnya.

Baca juga: Momen Pertemuan Prabowo-Sultan HB X, Semobil dan Begitu Akrab, Diselingi Candaan

Lebih lanjut, ia berujar, meski Jembatan Kabanaran berada di perbatasan wilayah selatan, dampaknya diyakini akan terasa hingga ke Kota Yogyakarta, khususnya di sektor pariwisata dan logistik.

"Secara keseluruhan, peningkatan aksesibilitas antara selatan DIY dan Kota Yogya menjadi fondasi penting dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang terpadu, inklusif, dan berkelanjutan," jelasnya.

Wakil Ketua DPRD Kota Yogakarta itu juga bilang, arsitektur jembatan yang menarik berpotensi menjadi destinasi baru yang memecah konsentrasi wisatawan, sekaligus memperlancar arus logistik.

Infrastruktur yang terhubung ini diharapkan mampu mendongkrak daya saing DIY di kancah nasional maupun internasional.

Di sisi lain, kehadiran langsung Presiden Prabowo ke lokasi merupakan bukti keseriusan pemerintah pusat dalam menyejahterakan masyarakat melalui pembangunan fisik.

"Saat peresmian kemarin beliau menyampaikan dengan jelas, bagaimana jembatan itu diharapkan bisa mempermudah akses masyarakat DIY," katanya.

"Bahkan beliau menyebutkan dengan istilah 'DIY begitu indah, begitu penting bagi budaya Jawa', karena itu menjadi daya tarik wisata. Saya rasa ini sinyal perhatian yang luar biasa dari Presiden kepada DIY," pungkas Sinar. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved