Gebrakan Dinkop UKM Sleman

Dinkop UKM Sleman Jemput Bola Dampingi UMKM,  Terima Banyak Permohonan Sertifikasi Halal

Satu di antaranya melalui layanan konsultasi seputar bisnis lewat program Konsultasi Offline Maupun Online Masih Seputar Bisnis .

|
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: ribut raharjo
Istimewa
Upaya meningkatkan kualitas pelaku UMKM dan koperasi di wilayah Bumi Sembada, terus dilakukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) Kabupaten Sleman.  

Selain konsultasi pembuatan NIB, dalam dua tahun terakhir banyak pula permohonan konsultasi dan pendampingan sertifikasi halal.

Sebab, pemerintah pusat menargetkan seluruh UMKM telah mengantongi sertifikasi halal pada tahun 2026.

Edy menyebut, pemerintah pusat menargetkan 7 juta fasilitasi gratis sertifikasi halal bagi pelaku UMKM kuliner, di mana Kabupaten Sleman sendiri berkewajiban memberikan 11.000 fasilitasi gratis kepada pelaku UMKM kuliner.

“Pada Oktober hingga Desember 2022 lalu, kami melakukan sosialisasi halal kepada 1.350 UMKM. Memang akhir-akhir ini banyak permohonan fasilitasi gratis sertifikasi halal,” ujarnya.

“Syarat sertifikasi halal harus punya NIB dulu karena berbasis risiko, kemudian membuat akun dan mencari pendamping halal. Dinkop sendiri memiliki 10 pendamping halal yang bisa mendampingi mulai dari pembuatan NIB hingga terbitnya sertifikat halal. Kehadiran pendamping ini tentu membantu meringankan beban pelaku UMKM,” imbuh dia.

Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Sleman, Dara Ayu Suharto
Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Sleman, Dara Ayu Suharto (Istimewa)

Terpisah, Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Sleman, Dara Ayu Suharto, menilai program Kopi Mantab yang dimiliki Dinkop UKM Kabupaten Sleman harus terus digalakkan.

Menurut dia, mendengar kebutuhan riil masyarakat langsung dari lapangan sangat penting sebagai dasar dalam merealisasikan berbagai bentuk bantuan yang tepat sasaran.

Usulan terkait penguatan UMKM yang disampaikan oleh warga akan segera disinkronkan dengan program-program bantuan yang tersedia.

“Kita tidak bisa bekerja hanya berdasarkan asumsi. Maka dari itu, penjaringan aspirasi dan koordinasi sangat penting agar program bantuan yang digulirkan pemerintah benar-benar menyentuh kebutuhan warga,” kata Dara. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved