Tingkat Pengangguran Terbuka di DIY Menurun, Ini Langkah Disnakertrans DIY

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) DIY hingga Agustus 2025 sebesar 3,46. 

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY, Ariyanto Wibowo, mengatakan selama tiga tahun terakhir TPT DIY menunjukkan tren penurunan. 

“Penurunan TPT selama tiga tahun terakhir ini menunjukkan bahwa kondisi perekonomian di Daerah Istimewa Yogyakarta kian membaik,” katanya, Senin (10/11/2025).

Ia menerangkan TPT di daerah perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan.

Hal ini terjadi karena di wilayah perkotaan memiliki sektor formal yang lebih banyak dibandingkan perdesaan. 

Menurut dia, sektor formal lebih sulit dimasuki oleh para angkatan kerja untuk bekerja, karena menggunakan keahlian atau syarat-syarat tertentu dibandingkan sektor informal. 

“Selain itu, penduduk di wilayah perdesaan biasanya tidak terlalu selektif dalam memilih pekerjaan, sehingga akan melakukan kegiatan apa saja walaupun berstatus sebagai pekerja keluarga maupun pekerja bebas pertanian,” terangnya. 

Baca juga: MPBI DIY Perkuat Solidaritas Pekerja lewat LENTERA Buruh dan Tuntutan UMK 2026

Ariyanto mengungkapkan secara umum pengangguran di DIY disebabkan oleh lulusan sekolah atau perguruan tinggi tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan industri.

Di sisi lain, pertumbuhan lapangan kerja lebih lambat dari pertumbuhan angkatan kerja.

Tingginya ketergantungan pada sektor formal juga menyebabkan pengangguran di DIY.

“Pengangguran di DIY juga disebabkan oleh kurangnya akses terhadap informasi pasar kerja. Lapangan kerja banyak tersedia di kota besar, sedangkan pencari kerja tersebar di daerah yang tidak punya banyak lapangan kerja. Selain itu juga karena kondisi ekonomi dan ketidakpastian dunia usaha, serta disparitas gender dan usia,” ungkapnya.

Langkah Disnakertrans

Untuk menekan pengangguran di DIY, Disnakertrans DIY berupaya meningkatkan kompetensi para lulusan baru agar sesuai dengan kebutuhan industri.

Tak hanya itu, pihaknya juga menjalin kolaborasi dengan dunia usaha dan industri untuk pemagangan.

Dengan demikian para lulusan nantinya bisa terserap ke industri.