Perjalanan Nungki Perkenalkan Batik Sentuhan Modern ke Kancah Global
Mengusung konsep batik abstrak kontemporer membuat produknya mudah dikenali dan punya ciri khas tersendiri.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM -- Khaleili Nungki (36) memberi corak yang berbeda dalam industri batik tanah air.
Creative Batik dengan model abstrak kontemporer jadi pilihan Nungki untuk mengenalkan salah satu warisan tak benda UNESCO ini ke masyarakat luas hingga ranah global.
Ia memaparkan alasan dibalik inovasi batik kontemporer yang ia buat.
“Selain biar ‘beda’, prosesnya juga akan lebih cepat, karena kalau full canting akan makan waktu lama,” jelas Nungki, Sabtu, (08/11/2025).
Sedari kecil, Nungki gemar berjualan dan memiliki cita-cita sebagai pengusaha. Jiwa berwirausaha sudah ada dalam diri Nungki sejak ia masih duduk dibangku Sekolah Dasar.
“Saya sudah mulai jualan dari kelas empat SD. Dulu jual kertas menggambar. Kertasnya saya print dan fotokopi sendiri, beda ukuran akan beda harga,” kenangnya perihal pengalaman pertama kali ia berjualan, Sabtu, (08/11/2025).
Tahun 2008, sembari berkuliah, Nungki merangkap sebagai reseller batik.
“Batiknya dari Solo dan Pekalongan, dulu dapat harga jauh lebih murah. Pengirimannya bisa setiap hari dalam jumlah besar,”
Ia bercerita bahwa di masa kejayaannya sebagai reseller, Nungki jadi pelanggan tetap sebuah ekspedisi pengiriman barang.
“Tiap Lebaran sampai dapat hadiah dari mereka (ekspedisi) karena langganan,” ujarnya dengan penuh semangat, Sabtu, (08/11/2025).
Merasa kurang puas sebab hanya sekadar menjual produk orang lain tanpa benar-benar paham akan kualitas barang, tahun 2010 Nungki memutuskan untuk belajar membuat batiknya sendiri.
“Kalau produk sendiri, mengiklankannya akan lebih percaya diri, sebab yakin dengan kualitasnya,” sebut Nungki, Sabtu, (08/11/2025).
Tahun 2011, Nungki membawa produknya dalam perlombaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. “Di situ dapat juara kedua,” ucapnya, Sabtu, (08/11/2025).
Ternyata kemenangan tersebut bagai pelumas bagi Nungki untuk melanjutkan kreativitasnya dan aktif dalam perlombaan sembari mengumpulkan dana usaha.
Sudah 10 tahun lebih Nungki mengukirkan namanya dalam dunia usaha perbatikan tanah air.
| Kisah Om Penkek: Penjual Pancake Kartun Berkreasi Tanpa Sekolah Seni |
|
|---|
| Wanita Asal Gunungkidul Sukses Perkenalkan Batik hingga ke Jepang |
|
|---|
| Eco-Craft Daur Bunga: Bisnis Kreatif yang Berawal dari Hobi Mendaki |
|
|---|
| Keindahan Sudut Yogyakarta di Tas Jinjing Kanvas Karya Seniman DIfabel |
|
|---|
| Cerita Penjual Buku Langka Buka Lapak di Pasar Kangen Jogja |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.