Sinergi Kemensos dan Kemenhub Hadirkan Bus Sekolah Rakyat di Jogja

Kemensos dan Kemenhub menandatangani kesepakatan bersama (MoU) bidang sosial dan transportasi di Yogyakarta, Kamis (6/11/2025)

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
KERJASAMA - Penandatanganan MoU antara Kemensos dan Kemenhub, disaksikan langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, di Yogyakarta, Kamis (6/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Kemensos dan Kemenhub menandatangani kesepakatan bersama (MoU) bidang sosial dan transportasi di Yogyakarta
  • Dua bantuan bus sekolah diserahkan kepada dua Sekolah Rakyat yang ada di Sleman dan Bantul, DIY
  • Pada Tahun Anggaran 2025, Kemenhub akan menyerahkan 25 unit bus sekolah sekaligus, yang tersebar untuk Sekolah Rakyat di Aceh hingga Papua. 

 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menandatangani kesepakatan bersama (MoU) untuk menyinergikan tugas dan fungsi di bidang sosial dan transportasi.

​Penandatanganan ini berfokus pada dukungan program prioritas Presiden Prabowo, yakni Sekolah Rakyat, yang ditandai dengan penyerahan bus sekolah untuk dua sekolah di Kabupaten Sleman dan Bantul, DIY, Kamis (6/11/2025). 

​Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar urusan administratif.

​"Transportasi adalah urat nadi mobilitas manusia, sementara kerja sosial adalah denyut kemanusiaannya. Ketika keduanya bersatu, lahirlah keadilan sosial yang bergerak," ujarnya.

​Baginya, kerja sama ini adalah wujud nyata memastikan pembangunan sosial dan transportasi berjalan beriringan, yang menghubungkan manusia dengan harapan, bukan sekedar menyambungkan tempat.

​Oleh sebab itu, pusat dari kolaborasinya adalah sekolah rakyat, sebuah program yang digambarkannya sebagai episentrum atau jantung dari pengentasan kemiskinan.

​"Siapa yang bisa sekolah di sini adalah mereka yang berada di DTSE (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional), Desil 1 dan Desil 2. Desil 1 itu adalah kelompok masyarakat yang paling bawah," jelas Mensos.

​Ia pun memaparkan, Sekolah Rakyat bukan sekadar pendidikan gratis, karena secara khusus dirancang sebagai intervensi holistik untuk memutus rantai kemiskinan satu keluarga secara terpadu.

Baca juga: Menteri Perhubungan Serahkan Bantuan Bus Sekolah untuk Sekolah Rakyat di DIY

Bagaimana tidak, keluarga siswa Sekolah Rakyat mendapatkan Bantuan Sosial (Bansos) lengkap selama maksimal 5 tahun, serta jaminan kesehatan nasional (JKN) melalui Penerima Bantuan Iuran (PBI).

​Kemudian, rumah atau kediamannya diperbaiki melalui program tiga juta renovasi dan pembangunan rumah tidak layak huni yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto

Sehingga, kata Gus Ipul, Sekolah Rakyat menjadi episentrum pengentasan kemiskinan terpadu, di mana anak difasilitasi sekolah gratis dan gizi penuh, orang tua diberdayakan, dan rumah direnovasi.

​"Jadi, melalui Sekolah Rakyat ini, diharapkan nanti siswanya lulus, keluarganya juga naik kelas. Keluarganya mentas dari kemiskinan, menjadi keluarga yang lebih mandiri," tandasnya.

Bus Sekolah

Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwagandhi, mengungkapkan, bahwa penyerahan bus sekolah ini adalah perwujudan transportasi yang berkeadilan.

​Ia menyebut, bus sekolah bukan sekedar kendaraan, tetapi jembatan menuju masa depan, mengantar anak-anak bangsa dari rumah sederhana menuju gerbang ilmu pengetahuan.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved