Dubes Hungaria dan Turki Temui Sultan HB X Bahas Kolaborasi Pendidikan dan Kebudayaan

Ringkasan Berita:

• Duta Besar Hungaria untuk Indonesia, Lilla Karsay, dan Duta Besar Turki untuk Indonesia, Talip Kucukcan berkunjung ke Pemda DIY.
• Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan antara DIY dan kedua negara tersebut.
• Dalam kunjungan itu juga dibahas rencana pembangunan pusat studi kebudayaan Turki di Yogyakarta.

TRIBUNJOGJA.COM- Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) menerima kunjungan dua duta besar sekaligus, yakni Duta Besar Hungaria untuk Indonesia, Lilla Karsay, dan Duta Besar Turki untuk Indonesia, Talip Kucukcan, di Kompleks Kepatihan, Rabu (5/11/2025). 

Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan antara DIY dan kedua negara tersebut.

Dubes Hungaria Lilla Karsay menyebut pertemuan dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, berlangsung produktif. Menurutnya, sejumlah rencana kerja sama dibahas, terutama di bidang pendidikan terapan, pelatihan vokasi, dan program pertukaran pelajar.

“Itu adalah pertemuan yang sangat bermanfaat dengan Yang Mulia (Sultan), karena kami dapat membahas berbagai bidang kerja sama di masa depan. Salah satu yang paling penting adalah tingkat pendidikan untuk politeknik atau pekerja terampil, ilmu terapan, dan program pertukaran pelajar, mungkin juga magang di Hungaria,” ujar Lilla usai pertemuan.

Sektor pendidikan dan kebudayaan

Ia menambahkan, selain sektor pendidikan, kebudayaan juga menjadi fokus utama pembahasan. Menurutnya, Yogyakarta merupakan salah satu pusat kebudayaan paling penting di Indonesia sehingga memiliki potensi besar untuk menjalin kolaborasi internasional.

“Yang lainnya adalah pertukaran budaya, karena Jogja adalah salah satu pusat terpenting untuk budaya di Indonesia. Kami dapat mengidentifikasi beberapa bidang seperti musik atau seni tari yang bisa menjadi titik kolaborasi,” ucapnya.

Lilla membuka peluang adanya program pertukaran orkestra antara Hungaria dan Yogyakarta, mengingat keduanya memiliki tradisi musik yang kuat. Ia juga menyebut kemungkinan kerja sama dalam program sertifikasi bagi bidang seni dan budaya.

“Untuk seni dan budaya, kami sedang mendiskusikan pertukaran orkestra, karena Jogja memiliki yang sangat bergengsi, dan kami ingin menjajaki kerja sama internasional di bidang tersebut. Kami juga membahas kemungkinan sertifikasi untuk bidang seni,” kata Lilla.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DIY, Imam Pratanadi, mengatakan kunjungan Dubes Turki Talip Kucukcan turut membahas rencana pembangunan pusat studi kebudayaan Turki di Yogyakarta.

“Intinya, Bapak Dubes menekankan hubungan antara Turki dan Indonesia yang sangat erat, dan berharap agar hubungan ini bisa dikembangkan lebih jauh terutama dalam bidang kebudayaan,” ujar Imam.

Menurut Imam, Sri Sultan HB X menyambut baik rencana tersebut. Ia menilai rencana pembangunan pusat studi kebudayaan sejalan dengan posisi Yogyakarta sebagai kota budaya sekaligus kota pelajar.

“Ngarsa Dalem sangat mendorong dan menyambut baik adanya niat dari Dubes untuk membangun Cultural Center,” tuturnya.

Imam menjelaskan, hubungan antara Indonesia dan Turki telah berlangsung lama, termasuk di tingkat daerah. DIY dinilai memiliki kedekatan historis dengan Kesultanan Utsmani, yang di masa lalu pernah menjalin korespondensi dengan Kesultanan Yogyakarta.

“Selain di tingkat pemerintah pusat, mereka juga ingin membangun hubungan dengan pemerintah daerah. Apalagi, DIY di masa lalu memiliki kedekatan dengan Kesultanan Utsmani dan ada beberapa jejak korespondensi antara kedua pihak,” jelasnya.