Nelayan di Kemadang Gunungkidul Dua Hari Tak Melaut Akibat Cuaca Buruk

Gelombang tinggi disertai angin kencang membuat nelayan di Kemadang, Gunungkidul, memilih tidak melaut demi keselamatan.

sciencemag.org
ilustrasi gelombang tinggi 
Ringkasan Berita:
  • Nelayan di Kalurahan Kemadang, Gunungkidul, memilih tak melaut karena cuaca buruk dan gelombang tinggi
  • Pemkab Gunungkidul memberikan imbauan keselamatan pada nelayan untuk tidak melaut sementara waktu

 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Aktivitas nelayan di Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, terhenti dalam dua hari terakhir akibat cuaca buruk.

Gelombang tinggi disertai angin kencang membuat nelayan memilih tidak melaut demi keselamatan.

Anggota Kelompok Nelayan Baron, Mardi, mengatakan angin laut bertiup cukup kencang dengan ketinggian gelombang mencapai lebih dari dua meter sejak dua hari terakhir.

“Untuk sementara kami berhenti melaut.Kalau dipaksakan justru berisiko, apalagi sekarang cuacanya cepat berubah,” ujarnya, Rabu (5/11/2025).

Menurut Mardi, kondisi serupa kerap terjadi menjelang akhir tahun ketika angin dari selatan meningkat.

Akibatnya, penghasilan nelayan menurun karena tidak ada hasil tangkapan yang bisa dijual. 

“Biasanya kalau sudah begini, kami libur dulu sampai cuaca agak tenang,” katanya.

Baca juga: Bahaya Longsor Susulan di Tanjakan Clongop Gunungkidul, Pengendara Diminta Waspada

Mardi menambahkan, selama tidak melaut, sebagian nelayan memilih beralih sementara ke pekerjaan lain.

Ada yang membantu keluarga di ladang, berdagang, atau bekerja serabutan.

Di sisi lain, banyak pula yang memanfaatkan waktu luang untuk memperbaiki jaring dan menyiapkan peralatan tangkap agar siap digunakan ketika cuaca kembali normal.

“Daripada menganggur, kami manfaatkan waktu untuk kerja di darat atau memperbaiki perlengkapan. Jadi, nanti kalau laut sudah tenang, kami bisa langsung melaut lagi,” katanya.

Imbauan Keselamatan

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Gunungkidul, Johan Wijayanto membenarkan aktivitas nelayan di beberapa titik pesisir selatan sempat terhenti.

Ia menyebutkan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kecepatan angin di perairan selatan DIY meningkat dalam dua hari terakhir disertai potensi gelombang tinggi.

“Kami sudah mengimbau nelayan untuk menunda melaut sementara waktu hingga kondisi benar-benar aman. Keselamatan harus menjadi prioritas,” ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya  juga berkoordinasi dengan kelompok nelayan dan aparat kalurahan untuk menyampaikan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem. 

 “Kami terus memantau perkembangan cuaca dari BMKG. Begitu kondisi memungkinkan, nelayan bisa kembali beraktivitas,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved