Mahasiswa Internasional Belajar Keselamatan Kerja Lewat Membatik di Giriloyo Bantul
Sejumlah mahasiswa dari berbagai negara mengikuti kegiatan pembelajaran lapangan di Desa Batik Giriloyo, Wukirsari, Bantul
Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
“Sentra semacam ini menunjukkan bahwa batik, yang berakar dari masyarakat, bisa dikembangkan menjadi industri kerakyatan dengan sistem manajemen yang modern,” ujarnya.
Kebanggaan
Bagi masyarakat Giriloyo, kunjungan mahasiswa internasional menjadi kebanggaan tersendiri.
Selain memperkenalkan batik sebagai warisan budaya, mereka juga berbagi pengetahuan tentang pentingnya keselamatan kerja dan pelestarian lingkungan.
Pelaku batik lokal, Vena Jaladara, mengatakan bahwa di balik keindahan batik, ada tantangan kesehatan yang sering luput dari perhatian.
Banyak pembatik bekerja di rumah tanpa perlindungan memadai, padahal risiko paparan bahan kimia dan panas lilin bisa berdampak pada kesehatan.
Ia berharap kolaborasi seperti ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja di sektor informal.
“Batik banyak dikerjakan di rumah, dan risikonya tidak hanya bagi pembatik, tapi juga bagi lingkungan sekitar. Harapannya, setelah kegiatan ini kita bisa bersama-sama mulai memikirkan kembali pentingnya keselamatan kerja, terutama di sektor yang belum banyak tersentuh regulasi formal,” ujarnya.
Salah satu peserta, Ischa dari Belanda, mengaku mendapat banyak pelajaran baru dari kegiatan di Giriloyo.
Selain memahami aspek kesehatan kerja, ia juga menikmati pengalaman mencoba membatik secara langsung.
“Ini pertama kalinya saya membatik, kegiatannya sangat menarik. Kami belajar langsung dari pengrajin, sekaligus memahami bagaimana mereka menjaga kesehatan di tempat kerja,” ungkapnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya FK-KMK UGM memperkuat pembelajaran interdisipliner dengan menggabungkan teori, praktik lapangan, dan kolaborasi lintas budaya.
Melalui pengalaman seperti ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang kesehatan kerja dan lingkungan, tetapi juga memahami nilai budaya dan kearifan lokal yang menjadi bagian penting dari kesehatan masyarakat global.(*)
| Pelatih Persiba Bantul Soroti Kesalahan Fundamental Jelang Kickoff Liga Nusantara 2025/2026 |
|
|---|
| Jelang Pengajian Gus Miftah di Pleret, Polres Bantul Siapkan Rekayasa Lalu Lintas |
|
|---|
| Karyawan Ekspedisi Gasak iPhone Senilai Rp 32 Juta, Begini Modusnya |
|
|---|
| Musda XI DPD Partai Golkar Bantul Sempat Memanas, Satu Calon Ketua Pilih Walkout |
|
|---|
| Persiba Bantul Atasi Persak Kebumen 2-0 di Laga Uji Coba |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.