BPBD Sleman Lakukan Pengecekan Sistem Peringatan Dini di Lereng Merapi

BPBD Sleman melakukan pengecekan sistem peringatan dini yang terdapat di lereng Gunung Merapi, Senin (3/11/2025)

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
PERINGATAN DINI - Pengecekan sistem peringatan dini di seputar lereng Gunung Merapi Kabupaten Sleman, pada Senin (3/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • BPBD Sleman melakukan pengecekan sistem peringatan dini yang terdapat di lereng Gunung Merapi, Senin (3/11/2025)
  • Aktivitas vukanik Gunung Merapi dilaporkan meningkat pada Minggu (2/11/2025) siang hingga Senin (3/11/2025) dini hari

 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Upaya kesiapsiagaan menghadapi potensi erupsi Gunung Merapi terus dilakukan di Kabupaten Sleman.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, pada Senin (3/11/2025), memeriksa sejumlah peralatan sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) yang berada di kawasan lereng Gunung Merapi

Pemeriksaan untuk memastikan sistem deteksi dini bahaya dapat berfungsi dengan baik.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, R Haris Martapa, mengatakan hari ini dirinya memeriksa di Kalitengah Lor, Glagaharjo, yang merupakan dusun tertinggi di lereng Merapi, Kabupaten Sleman.

Pemeriksaan bukan hanya EWS namun meliputi juga CCTV dan Panel Surya. 

"Tadi sempat dicoba, hasilnya bagus. (Kondisinya) Prima," kata dia. 

Pengecekan alat ini merupakan kegiatan rutin. Haris mengungkapkan, dalam memitigasi bencana fungsi EWS dan CCTV sangat penting.

Alat ini dimanfaatkan untuk memantau sekaligus memberikan tanda jika ada bahaya agar seluruh warga yang berada di seputar kawasan tersebut segera turun ke tempat aman yang telah ditentukan. 

BPBD Kabupaten Sleman, seiring peningkatan aktivitas Gunung Merapi, juga mulai siap siaga dengan rutin mengecek pos pantau, barak pengungsian, armada penanggulangan bencana, peralatan operasional bencana, hingga logistik kedaruratan. 

"Itu kita cek semua secara rutin.Memastikan digunakan setiap saat harus siap," ujarnya. 

Peningkatan Aktivitas

Diketahui, Gunung Merapi (2.930 mdpl) mengalami peningkatan aktivitas vulkanis dengan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak sembilan kali, sejak Minggu (2/11/2025) siang hingga Senin (3/11/2025) dini hari.

Fenomena awan panas yang dimuntahkan Gunung Merapi pada awal November ini meluncur dengan jarak maksimum hingga 2.500 meter dan mengarah ke arah barat daya atau Kali Bebeng, Kali Sat/Putih dan Krasak.

Selain awan panas, terdapat 19 kali guguran lava pijar ke arah yang sama selama periode luncuran awan panas dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Bambang Kuntoro, mengatakan meski belum ada dampak signifikan di Sleman dari rentetan semburan awan panas guguran Gunung Merapi tersebut, namun langkah kesiapsiagaan terus dilakukan.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved