Yakkum Gandeng Kalurahan Siraman Ajak Anak Muda Perangi Kesehatan Mental Lewat Media Film 

Pusat Rehabilitasi YAKKUM berkolaborasi dengan Kalurahan Siraman mengajak kelompok muda kampanyekan isu kesehatan mental di Gunungkidul

Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
TALKSHOW - Pelaksanaan Talkshow dan pemutaran film isu kesehatan mental pada anak muda di Gunungkidul, Minggu (2/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Pusat Rehabilitasi YAKKUM berkolaborasi dengan Kalurahan Siraman mengajak kelompok muda untuk aktif mengampanyekan isu kesehatan mental melalui media film. 
  • Gunungkidul tercatat memiliki tingkat kasus kesehatan mental cukup tinggi
  • Pelatihan ini menjadi ruang ekspresi bagi anak muda untuk terlibat langsung mengedukasi masyarakat lewat karya visual.

 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pusat Rehabilitasi YAKKUM berkolaborasi dengan Kalurahan Siraman, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, mengajak kelompok muda untuk aktif mengampanyekan isu kesehatan mental melalui media film.

Kolaborasi ini merupakan bagian dari Program Aksi Sehat Jiwa, Inisiatif dan Kontribusi Anak Muda (ASIK) yang digagas Yakkum, sebagai upaya memperkuat partisipasi anak muda dalam isu kesehatan mental di tingkat komunitas.

Project Monitoring, Evaluasi, dan Learning Program ASIK Yakkum, Vitta Ratna Dewi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil dari serangkaian pelatihan media bagi karang taruna Kalurahan Siraman.

Melalui pelatihan tersebut, para peserta tidak hanya belajar teknis pembuatan film, tetapi juga melakukan riset langsung di masyarakat terkait faktor penyebab gangguan kesehatan mental.

“Kegiatan ini merupakan output dari program ASIK Yakkum. Kami ingin menggalakkan partisipasi kelompok muda karena mereka adalah pihak yang paling dekat dengan isu kesehatan mental di lingkungannya,” ujarnya saat Talkshow dan Nobar Fim Pendek Inklusif Bereksperesif, di Wonosari, Minggu (2/11/2025).

Ia menambahkan, Kabupaten Gunungkidul dipilih sebagai lokasi program karena memiliki tingkat kasus kesehatan mental yang cukup tinggi.

Berdasarkan survei kesehatan Indonesia, wilayah DIY menempati urutan kedua tertinggi se-Indonesia sebagai wilayah dalam hal permasalahan kesehatan mental.

“Ke depan, kegiatan ini akan menjadi pilot project untuk dikembangkan ke kalurahan lain di Gunungkidul. Selain film, kami juga menyiapkan program edukatif lain agar kesadaran masyarakat terhadap kesehatan jiwa semakin meningkat,” ujarnya.

Ketua Karang Taruna Siraman, Ayudia Wulandari, menuturkan bahwa pelatihan ini menjadi ruang ekspresi bagi anak muda untuk terlibat langsung mengedukasi masyarakat lewat karya visual.

Dalam kesempatan tersebut, kelompok karang taruna memproduksi dua film pendek bertema kesehatan mental yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari warga.

“Kegiatan ini merupakan langkah kecil kami untuk mengajak anak muda berperan dalam isu kesehatan mental. Kami memilih media film karena paling mudah diterima, terutama oleh kalangan muda,” kata Ayudia.

Film pertama mengangkat tema pilihan hidup anak muda dan tekanan sosial dari orang tua dalam menentukan masa depan.

Film kedua berjudul Serawung menggambarkan pentingnya hubungan sosial dan kepedulian antarsesama dalam menjaga kesehatan mental.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved