Berita Bantul

Nelayan Bantul Melaut Lagi Setelah Musim Paceklik Ikan

para nelayan kini lebih aktif memperbarui informasi cuaca melalui BMKG atau aplikasi perkiraan cuaca lainnya.

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
NELAYAN: Sejumlah perahu nelayan sedang terparkir di bibir Pantai Depok, Bantul, Selasa (10/6/2025). 

Ringkasan Berita:Nelayan Bantul melaut lagi setelah musim paceklik, dengan hasil tangkapan ikan mulai meningkat. Meski cuaca tak menentu, mereka mengandalkan aplikasi cuaca dan tetap menjaga keselamatan saat melaut.

Bantul, DI Yogyakarta — Para nelayan di Kabupaten Bantul mulai kembali melaut atau mencari ikan di laut selatan Bumi Projotamansari setelah beberapa waktu lalu mengalami musim paceklik ikan.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan, Kristanto Kurniawan, menyampaikan bahwa para nelayan kini mulai mendapatkan hasil tangkapan ikan yang cukup baik.

“Beberapa waktu lalu kami sudah berkoordinasi dengan sejumlah nelayan. Hasilnya, memang sudah mulai banyak ikan yang bisa ditangkap,” ujarnya, Minggu (2/11/2025).

Kristanto menambahkan, rekap hasil tangkapan ikan laut baru akan diketahui pada triwulan berikutnya.

Namun, hingga semester pertama 2025, capaian tangkapan ikan telah mencapai 450,06 ton dari target sekitar 850 ton.

Ia menjelaskan bahwa cuaca hujan yang terjadi belakangan ini membuat para nelayan harus menyiasati kondisi agar tetap bisa memperoleh hasil laut secara maksimal.

Meski demikian, para nelayan kini lebih aktif memperbarui informasi cuaca melalui BMKG atau aplikasi perkiraan cuaca lainnya.

“Secara mandiri mereka memanfaatkan aplikasi tersebut untuk membaca dan mengetahui kondisi di laut. Di aplikasi itu ada prediksi cuaca harian, sehingga nelayan kita sudah banyak yang menggunakannya,” jelasnya.

Hasil tangkapan ikan tersebut nantinya akan diperjualbelikan di daratan sekitar Bumi Projotamansari. 

Sebagian juga dilelang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Depok, Pantai Depok. Nilai jual ikan saat ini masih tergolong stabil dan sesuai dengan jenis hasil tangkapan.

“Misalnya, ikan bawal saat ini bisa dijual seharga Rp300 ribu hingga Rp400 ribu per kilogram. Ada juga ikan surung yang harganya sekitar Rp40 ribu per kilogram dan cukup laku di pasaran,” tambahnya.

Kristanto berharap para nelayan tetap berhati-hati saat melaut. Ia mengimbau agar mereka selalu melengkapi diri dengan alat keselamatan, seperti rompi pelampung.

“Jangan lupa juga untuk ikut BPJS Ketenagakerjaan agar terlindungi jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan,” pesannya.

Harapan Nelayan

Sementara itu, salah satu nelayan Pantai Depok, Tukiwan, mengaku telah kembali melaut setelah masa paceklik ikan beberapa waktu lalu. 

Ia berharap musim ikan atau musim timuran kali ini dapat memberikan hasil tangkapan yang optimal.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved