Kura-Kura Ubah Hidup Tonny, dari Pola Tidur Berantakan ke Pengusaha Mandiri

Munculnya tren kura-kura darat di Indonesia kemudian membuatnya tertarik untuk ikut memelihara

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tribun Jogja/MG Sofia Natalia Zebua
Tonny Hidayat sedang memberi makan kura-kura darat berjenis Sulcata 

TRIBUNJOGJA.COM - Sepuluh tahun yang lalu, Tonny Hidayat, lulusan teknologi informasi, masih larut dengan kehidupannya sebagai seorang lajang.

Tiap malam waktunya habis untuk bermain gim, lalu bangun di siang hari. Namun, kura-kura berhasil jadi penyelamat pola hidup dan ekonominya.

“Kura-kura sudah selamatkan aku dua kali,” ujar pria 45 tahun itu kepada Tribun Jogja, saat ditemui di kediamannya (21/10/2025).

Kala itu, Tonny, nama panggilannya, sudah aktif membangun bisnis di bidang teknologi dan makanan. Munculnya tren kura-kura darat di Indonesia kemudian membuatnya tertarik untuk ikut memelihara.

Dua ekor kura-kura pertama berjenis Sulcata seharga masing-masing Rp1,5 juta ia pelihara di serambi atap rumah.

Sejak itu, Tonny belajar bangun pukul enam pagi untuk membeli sayur di pasar, lalu menjemur kedua kura-kura hingga sekitar pukul sepuluh.

“Jadi itu merubah kebiasaan kita juga, dari yang tidak sehat jadi sehat. Kita jadi belajar bertanggung jawab untuk pelihara kura-kura,” lanjutnya.

Dari situ, ia pun mulai percaya diri untuk coba memelihara kura-kura jenis lain seperti Aldabra, seharga Rp25 juta, sebagai bentuk investasi.

“Habis pembagian dividen, orang lain investasi ke mana, aku malah suka beli Aldabra. Selain senang, harganya juga lumayan naik,” ucap Tonny.

Pandemi 

Masa pandemi Covid-19 pada 2020 menjadi awal perjalanannya mendirikan usaha pengembangbiakan kura-kura bernama Safari Kura.

Kondisi ekonomi yang menurun waktu itu membuat bisnis-bisnis makanannya hanya bisa bertahan sekitar lima bulan. 

Tak hanya bisnis yang harus ia pertaruhkan, Tonny mengenang bahwa di masa itu ia baru memiliki seorang buah hati dan masih punya cicilan KPR (Kredit Pemilikan Rumah).

Hal-hal tersebut membuatnya harus segera memutar otak. 

“Kami coba jual Aldabra untuk hidup satu bulan. Lalu dari situ beli sepasang indukan Sulcata, karena lebih murah,” tutur Tonny.

Dengan tanah dari rumah yang ia cicil, halaman belakang yang lebih luas ia manfaatkan untuk membangun tempat pengembangbiakan dengan menyesuaikan habitat dan ekosistem kura-kura di alam.

Tonny juga mulai mengembangkan jenis kura-kura air dengan membuat kolam di sebelah area kandang kura-kura darat. 

“Waktu itu kesukaan untuk binatang peliharaan sangat tinggi, kura-kura juga belum banyak orang yang tahu, bentuknya kayak batu tapi kok bisa jalan-jalan?” jelas Tonny.

Di sisi lain, kura-kura darat sangat menarik karena umurnya bisa mencapai ratusan tahun. Di Safari Kura, Tonny memiliki Sulcata yang ia beri nama Axe, kini usianya sudah sekitar 60 tahun.

Pria itu pun mengaku menikmati usaha barunya. Ia terus belajar dari setiap kesulitan yang dihadapi, mulai dari makanan, pengobatan, karakter, hingga stres pada kura-kura.

Lahirkan Pebisnis

Sekarang, usahanya telah mampu menyejahterakan delapan orang pekerja.

Ia juga bekerja sama dengan pengrajin furnitur dan bahkan melahirkan seorang pebisnis baru, yang tidak lain adalah mantan sopirnya sendiri bernama Muhamad.

“Mas Muhamad cerita ke saya, nangis, kobis yang sudah mau dipanen cuma dihargai seratus rupiah. Karena tekor, akhirnya dibakar lalu dibuat pupuk,” kenang Tonny.

Bertolak dari cerita Muhamad, Tonny memberikan ide agar ia mencoba menanam sayur fumak.

Tumbuhan asal Tiongkok itu adalah makanan ideal untuk kura-kura, namun Tonny selalu gagal membudidayakannya. 

Muhamad yang tertantang mencoba saran tersebut justru berhasil. Kini, ia menjadi penyedia pakan sayur fumak di Safari Kura. 

“Sekarang dia jadi tuan tanah,” imbuh Tonny sambil tersenyum.

Bagi Tonny, usaha Safari Kura meskipun kini tidak memberikan keuntungan sebesar masa pandemi, telah menjadi penyelamat hidupnya dan orang-orang di sekitarnya. (MG Sofia Natalia Zebua)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved