Dialog Kebangsaan Bersama Sri Sultan Hamengku Buwono X, Teguhkan Persatuan demi Indonesia Damai

Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan semangat kebangsaan di tengah dinamika sosial dan politik nasional. 

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Joko Widiyarso
Dok. Humas Pemda DIY
PESAN SULTAN - Sri Sultan Hamengku Buwono X saat memberikan pesan Dialog Kebangsaan Indonesia Damai, Minggu (26/10/2025). 

Lebih jauh, Sultan menekankan bahwa dalam kehidupan masyarakat, nilai gotong royong dan penghormatan terhadap sesama menjadi penopang utama harmoni sosial.

Ia mengingatkan pentingnya kesadaran dalam membangun hubungan yang baik di lingkungan sekitar.

Terkait dinamika sosial dan pemerintahan, Sri Sultan menekankan pentingnya pemahaman antar generasi untuk menjaga kebersamaan dan stabilitas masyarakat.

Menurutnya, perbedaan zaman lahir dan pengalaman antara generasi tua dan muda bisa menimbulkan perbedaan pandangan yang signifikan.

“Terhadap perbedaan-perbedaan karena zaman lahir yang berbeda, tidaklah jahat jika ada kebijakan yang mencoba menutup gap. Namun, hal ini harus dilakukan dengan komunikasi yang baik agar tidak menimbulkan masalah dalam membangun kebersamaan dengan seluruh warga,” ujar Sri Sultan.

Sri Sultan menambahkan bahwa generasi tua seharusnya mau mendengar aspirasi generasi muda.

Sementara generasi muda harus memahami bahwa pengalaman menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan.

“Kalau yang muda suruh mengikuti saya, tidak bisa karena mereka tidak memiliki pengalaman seperti orang yang lebih tua. Yang penting, antar generasi bisa berdialog untuk menghindari kesalahpahaman,” lanjut Sri Sultan.

Tantangan pemahaman antar generasi pernah terlihat pada masa reformasi yaitu ketika perbedaan pola pikir antara generasi muda dan tua tidak dikomunikasikan dengan baik, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan sosial.

“Yang lebih tua harus menyesuaikan diri dan mendengar aspirasi generasi muda. Dialog semacam ini penting agar masyarakat merasa aman dan nyaman. Kita berharap jalur-jalur dialog ini bisa merambat ke lapisan masyarakat lainnya, untuk membangun keterbukaan dan kemampuan berdialog yang baik,” jelas Sri Sultan.

Sri Sultan menegaskan, pentingnya menjaga harapan masyarakat untuk masa depan yang lebih baik, tetap dalam kondisi yang aman dan nyaman.

“Dengan kekurangan yang ada, saya mohon maaf. Semoga jalur dialog seperti ini bisa terjadi di segala lapisan masyarakat.”

Acara yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, akademisi, mahasiswa, dan perwakilan ormas tersebut mengusung semangat kolaborasi lintas elemen. 

Tampak hadir, GKR Hemas beserta para putri dan menantu, Prof. Mahfud MD, Prof. Edy Suandi Hamid, Prof. Sutaryo, jurnalis senior Rosiana Silalahi, Seniman Butet Kartarajasa dan Soimah Pancawati, serta beberapa tokoh nasional seperti Basuki Hadi Mulyanto dan lainnya.

Ketua Panitia Sambung Rasa Kebangsaan, Prof Dr H. Edy Suandi Hamid, mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved