Berita Sleman
Orang Tua Prajurit Diajak Jadi Teladan Digital bagi Anak
Persatuan Istri Prajurit Angkatan Udara (PIA) Ardhya Garini Ranting 03-2 Skadik 104 Gabungan Kodiklatau menggelar seminar psikoedukasi
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN — Keluarga prajurit diharapkan semakin tangguh menghadapi tantangan era digital, mampu menumbuhkan anak-anak yang cerdas secara teknologi, beretika dalam bersosial, dan berakar kuat pada nilai-nilai keluarga.
Oleh karena itu, Persatuan Istri Prajurit Angkatan Udara (PIA) Ardhya Garini Ranting 03-2 Skadik 104 Gabungan Kodiklatau menggelar seminar psikoedukasi parenting bertema Menjadi Orang Tua yang Bijak di Era Digital.
Seminar yang digelar di Skadron Pendidikan 104 Wing Pendidikan 100/Terbang Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, pada Rabu (23/10/2025) itu menjadi bagian dari komitmen untuk menghadirkan kegiatan edukatif dengan tujuan memperkuat kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan komunitas dalam mendukung tumbuh kembang anak.
Komandan Skadron Pendidikan 104 Wingdik 100/Terbang Lanud Adisutjipto, Letkol Pnb Antonius Yuniantono Wibowo, M.M.D.S., menyampaikan bahwa tema ini sangat relevan dengan tantangan keluarga modern, terutama di lingkungan TNI Angkatan Udara.
Sebab, teknologi membawa kemudahan, tetapi juga membuka tantangan baru. Orang tua, terutama ibu, berperan penting sebagai fondasi moral, pembimbing, sekaligus teladan digital bagi anak-anaknya. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman dan dampak nyata bagi keluarga besar Skadik 104.
"Melalui seminar ini, semoga tumbuh kesadaran bersama bahwa kebijaksanaan digital tidak hanya tentang membatasi anak, tetapi juga tentang hadir dan menanamkan nilai di rumah," ujarnya.
Ketua PIA Ardhya Garini Ranting 03-2 Skadik 104 Gabungan Kodiklatau, Prima Wibowo, Ph.D., menyampaikan bahwa peran ibu sebagai pendamping pertumbuhan anak di era modern sangat penting. Menjadi orang tua di masa kini berarti menjadi pembelajar.
"Kita perlu memahami dunia anak-anak agar dapat membersamai mereka dengan cara yang hangat, cerdas, dan bijak," ungkapnya.
Prima Wibowo menambahkan bahwa pengasuhan tidak berhenti pada memberi aturan, tetapi juga pada menghadirkan cinta dan komunikasi yang tulus.
"Kita belajar bersama, bertumbuh bersama. Karena anak-anak tidak hanya butuh diawasi, tetapi juga dirangkul dan dimengerti," ujarnya.
Seminar diikuti oleh para ibu anggota PIA Ardhya Garini, tenaga pendidik, serta keluarga besar Skadik 104 dalam suasana hangat dan reflektif. Seminar ini menandai semangat untuk terus belajar dan beradaptasi bersama perubahan zaman.
Kegiatan ini menghadirkan psikolog Angelina Dyah Arum, M.Psi. Dalam paparannya, Angelina menjelaskan bahwa pola asuh digital menuntut keseimbangan antara keteladanan, pendampingan, dan komunikasi yang berkesinambungan.
Ia menyoroti empat pilar utama yang perlu diterapkan di rumah, yakni menjadi teladan dalam penggunaan gawai, melakukan pendampingan aktif ketika anak berinteraksi dengan media digital, menetapkan aturan waktu dan zona bebas layar yang konsisten, serta membangun komunikasi empatik agar anak merasa aman untuk bercerita.
Ia juga menekankan pentingnya digital mindfulness dalam rutinitas keluarga. Ia menganjurkan agar anak tidak terpapar gawai minimal dua jam sebelum tidur, mengganti waktu layar dengan kegiatan membaca, berdoa, atau berdialog ringan bersama keluarga.
| Hasil Cek SPBU Gito Gati Sleman Diduga Pertamax Tercampur Solar |
|
|---|
| Kabel-kabel Telekomunikasi Berantakan di Sleman Kian Membahayakan |
|
|---|
| Daftar Kasus Korupsi Pejabat di Sleman 2025: Tanah Kas Desa-Proyek Internet |
|
|---|
| Dialog Kerukunan Antar Umat Beragama di Rumah Dinas Wakil Bupati Sleman |
|
|---|
| Kabar Terbaru Lurah Nonaktif Tegaltirto Sleman Tersandung Kasus Jual Beli Tanah Kas Desa |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.