Pemkot Yogya Pastikan Pemangkasan TKD Tidak Sentuh Program 'Gandeng Gendong' UMKM
Pemkot Yogyakarta memastikan rencana pemotongan dana transfer ke daerah (TKD) pada 2026 tidak akan berdampak pada sektor pemberdayaan UMKM
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
Menurut Wali Kota, Pemkot Yogyakarta sudah memperkirakan, dana transfer pusat yang diterima berpotensi merosot hingga kisaran Rp250 miliar.
Jumlah tersebut, lebih kurang setara dengan 21 sampai 26 persen dari total alokasi yang biasa diterima pada tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau seandainya dipotong 21 persen sampai 26 persen, berarti berkurangnya sekitar Rp250 miliar. Itu estimasi kami," terang Hasto.
Meskipun harus memangkas anggaran, ia memastikan bahwa belanja untuk pendidikan dan kesehatan tidak akan terpengaruh.
Sebab, kedua sektor tersebut, termasuk dalam kategori mandatory spending atau belanja wajib yang alokasinya dilindungi aturan.
Sebagai informasi, alokasi untuk pendidikan dan kesehatan kini bahkan bisa mencapai 47 persen dari total keseluruhan anggaran.
"Pendidikan tidak (terkena pengurangan) karena itu sudah wajib dialokasikan. Malah ada penambahan, termasuk kesehatan," jelasnya. (aka)
| Kondisi UMKM di DIY Membaik, NPL Kredit UMKM Turun Jadi 4,34 Persen |
|
|---|
| Kisah Lulusan ISI Yogyakarta Hastin Sholikhah Temukan Ketenangan Berkarya Lewat Kaine Eco Fabric |
|
|---|
| Pelaku UMKM Kota Magelang Belajar Olahan Makanan Perkuat Identitas Produk Lokal |
|
|---|
| Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Disambut Hangat, Komitmen Shopee Dorong UMKM Maju dan Berdaya Saing |
|
|---|
| Pengusaha Batik Muda Asal Sleman Menjawab Isu Regenerasi Pembatik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Pemkot-Yogya-Pastikan-Pemangkasan-TKD-Tidak-Sentuh-Program-Gandeng-Gendong-UMKM.jpg)