Makan Bergizi Gratis

Kronologi Ratusan Siswa SMA N 1 Yogyakarta Sakit Perut Massal, Diduga karena Ayam Program MBG

Kasus dugaan keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

DOK. Freepik
ILUSTRASI FOTO keracunan MBG, sakit perut, mual - Kronologi Ratusan Siswa SMA N 1 Yogyakarta Sakit Perut Massal, Diduga karena Ayam Program MBG 

TRIBUNJOGJA.COM - Kasus dugaan keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Kali ini, insiden menimpa ratusan siswa di SMA Negeri 1 Yogyakarta setelah mengonsumsi menu yang disalurkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan.

Yuk mari kita simak kronologi dan fakta-fakta siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta keracunan MBG:

1. 426 Siswa Alami Gejala Sakit Perut

Sebanyak 426 siswa dilaporkan mengalami gejala sakit perut hingga diare setelah menyantap menu nasi, sayur, ayam, dan buah dari program MBG, pada Rabu (15/10/2025).


Gejala mulai muncul pada Kamis (16/10/2025) dini hari, sekitar pukul 01.00 hingga 03.00 WIB.

Kepala SMA N 1 Kota Yogyakarta, Ngadiya, menjelaskan pihaknya langsung melakukan pengecekan ke seluruh kelas setelah menerima laporan dini hari.

“Kemudian tadi pagi kroscek di seluruh kelas, yang mengalami sakit perut tadi malam sekitar jam 1 sampai jam 3 ada 426,” ujar Ngadiya, Kamis (16/10/2025).


“Cek lagi yang tidak masuk ada 33 siswa. Itu ada yang sakit ada juga yang alasan lain,” imbuhnya.

Ngadiya menyebut, petugas SPPG Wirobrajan bersama tim dari Puskesmas telah datang untuk memberikan klarifikasi. Dugaan awal mengarah pada menu ayam yang disajikan.

“Konfirmasi tadi dari SPPG mengakui kemungkinan ada keracunan dari MBG, kemungkinan dari ayamnya,” jelas Ngadiya.

“SPPG mengaku yang masak kemruputen (terlalu pagi), sehingga dikirim ke sini agak lama,” tambahnya.

2. Siswa Datangi UKS untuk Pengobatan

Hingga Kamis (16/10/2025) pagi, sejumlah siswa SMA N 1 Yogyakarta masih terlihat mendatangi Unit Kesehatan Sekolah (UKS) untuk mendapatkan obat diare. 

Sebagian datang dengan keluhan perut mulas, sebagian lainnya mengaku belum sepenuhnya pulih.

Pihak sekolah memastikan pelayanan di UKS tetap dibuka sejak pagi untuk menampung siswa yang membutuhkan pertolongan pertama. 

Dari pengamatan pihak sekolah, tidak tampak adanya tanda-tanda makanan rusak. 

Namun, beberapa siswa menyebut sempat merasakan perbedaan rasa pada menu yang dikonsumsi.

“Katanya ada rasanya beda, anak menyangkanya bumbunya beda. Menunya kemarin nasi, sayur, ayam, buah,” tutur Kepala SMA N 1 Yogyakarta, Ngadiya.

Ia menambahkan, pihak penyedia makanan dari SPPG Wirobrajan sudah menyatakan akan bertanggung jawab terhadap penanganan medis para siswa yang terdampak.

“Katanya nanti akan dicover (pengobatannya),” lanjutnya.

Baca juga: Keracunan MBG di Jogja, Wali Kota Yogyakarta Sebut Ada Potensi Kontaminasi Bakteri

3. Kesaksian Siswa: Saus Barbeque Diduga Jadi Pemicu

Salah satu siswa SMA N 1 Yogyakarta, Veda, mengisahkan bagaimana ia dan beberapa temannya mengalami gejala diare setelah menyantap menu ayam barbeque dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu siang. 

Di kelasnya, total ada 11 siswa yang mengeluhkan sakit serupa.

“Mungkin dari saus barbeque itu yang bikin sakit perut, di kelas saya ada 11 anak yang diare,” kata Veda.

Ia menuturkan, awalnya tidak ada rasa aneh pada makanan yang disajikan. Namun, sesampainya di rumah, kondisi tubuhnya mendadak drop.

“Sebenarnya tidak ada rasa aneh apapun, cuma pas pulang itu langsung demam saya diare. Kebanyakan teman-teman diare, saya demam sore malamnya diare. Ini masih sakit perut, tadi diare 3 kali,” ungkapnya.

Veda mengaku, dirinya sebenarnya jarang mengambil menu MBG, tetapi kali ini sempat mencicipi karena penasaran. 

Sayangnya, setelah mengalami gejala keracunan, ia memilih untuk tidak lagi mengambil jatah makanan dari program tersebut.

“Hari ini enggak ambil, trauma. Pernah ambil cuma sudah jarang, menunya kurang menarik bagi saya,” ujarnya.

4. Dua Sekolah di Wirobrajan Terdampak, SPPG Dihentikan Sementara

Tak hanya SMA N 1, insiden serupa juga dialami SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Total, 97 siswa dari dua sekolah tersebut mengalami gejala serupa usai menyantap MBG dari SPPG yang sama.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, memastikan operasional SPPG Wirobrajan dihentikan sementara sambil menunggu hasil uji laboratorium.

“Ya, sementara (dihentikan) dulu, sementara menunggu hasil evaluasi dan uji laboratoriumnya keluar dulu. Bisa dua minggu, tapi paling cepat satu minggu,” ujar Hasto, Kamis (16/10/2025).

Menurut Hasto, SPPG tersebut menyuplai makanan ke sembilan sekolah dengan total 3.444 siswa penerima MBG.

Namun, kasus keracunan sejauh ini hanya terdeteksi pada jenjang SMA.

“Yang ditengarai diduga ada dampak dari makan ini adalah yang SMA saja, yang SMP dan yang SD ini tadi kita cross-check ke sini tidak ada yang bermasalah,” jelasnya.

Baca juga: MBG Rp10 Ribu per Porsi, Ibu-ibu di Sleman: Anakku Sering Gak Mau Makan di Sekolah, Lauk Gak Fresh

5. Analisis Awal: Dugaan Bakteri Penyebab Keracunan

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, langsung meninjau SMA N 1 Yogyakarta pada Kamis (16/10/2025) sore, tak lama setelah laporan dugaan keracunan massal mencuat. 

Dari hasil pengamatannya di lapangan, ia menemukan pola waktu munculnya gejala yang cukup panjang antara konsumsi makanan dan rasa sakit yang dialami siswa.

Menurut Hasto, jarak waktu tersebut mengindikasikan adanya kemungkinan kontaminasi bakteri pada makanan yang dikonsumsi para siswa. 

Ia menjelaskan, jika penyebabnya berasal dari racun non-bakterial, gejala biasanya muncul dengan cepat setelah makanan dikonsumsi. 

Namun dalam kasus ini, gejala baru terasa sekitar 12 hingga 13 jam setelah makan siang.

“Kalau itu karena sebab dari makanan, maka kalau itu ada toksik yang sifatnya non-bakterial, biasanya itu cepat. Tapi kalau ini kan jaraknya lama, antara 12 sampai 13 jam, sehingga dugaan saya, kalau itu ada hubungannya, maka itu adalah bakterial,” ungkapnya.

 

( Tribunjogja.com / Christi Mahatma Wardhani / Azka Ramadhan / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved