Makan Bergizi Gratis

Dana MBG Mulai Tersendat, Dua SPPG di Wilayah Yogyakarta Pilih Stop Beroperasi

SPPG di Sleman dan Gunungkidul menghentikan sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke sekolah karena dana dari pusat belum cair

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribun Jogja/Nanda Sagita Ginting
SEPI - SPPG Wonosari I di Gunungkidul menghentikan layanan MBG. Dapur SPPG Wonosari I tampak sepi, Senin (13/10/20225). 

Ringkasan Berita:
  • Dua SPPG di Yogyakarta Berhenti Operasi karena Dana Tak Cair
  •  Pencairan Dana MBG ke SPPG Gunakan Rekening Virtual Account 

Tribunjogja.com Yogyakarta -  Sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sleman dan Gunungkidul menghentikan sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk sekolah-sekolah.

Penyebabnya, dana dari pemerintah pusat belum dicairkan. Salah satu yang terdampak adalah SPPG Jogotirto di Padukuhan Blambangan, Kalurahan Jogotirto, Kapanewon Berbah, Sleman

Pengelola dapur, Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), menyatakan bahwa kondisi tanpa dana sudah terjadi sejak sekitar sepuluh hari lalu. 

Meski begitu, mereka sempat tetap menjalankan program.  Namun, pada Senin (13 Oktober 2025), operasional terpaksa dihentikan.

Aris, perwakilan yayasan yang menaungi SPPG Jogotirto, menjelaskan bahwa sesuai aturan, dapur tidak boleh menggunakan dana talangan.

Mereka sedang menelusuri apakah ada kesalahan dalam pengajuan anggaran. Biasanya, jika ada kesalahan, sistem akan memberikan notifikasi untuk revisi. 

Namun, kali ini tidak ada perubahan status, yang berarti tidak ada penolakan."Kami masih mencari tahu di mana letak kesalahannya. Bisa jadi sistemnya yang bermasalah," ujar Aris. 

SPPG Wonosari I Juga Terhenti

Selain di Sleman, SPPG Wonosari I di Gunungkidul juga menghentikan layanan MBG.

Ketua SPPG Wonosari I, Hyndun Astry Nurdiyanty, mengatakan bahwa penghentian dimulai Senin (13/10/2025) karena dana dari Badan Gizi Nasional (BGN) belum cair untuk dua minggu ke depan.

Biasanya, dana cair seminggu sebelum layanan dimulai. Namun hingga awal pekan ini, belum ada dana yang masuk, padahal pengajuan sudah dilakukan sejak awal Oktober. 

Menurut informasi dari BGN, keterlambatan ini disebabkan oleh pergantian pejabat pembuat komitmen (PPK).

Proposal operasional diajukan setiap dua minggu dengan anggaran sekitar Rp400 juta per periode. 

Dana ini digunakan untuk operasional dan distribusi makanan bergizi.

 Saat ini, SPPG Wonosari I melayani enam sekolah dan tujuh posyandu dengan total 2.983 penerima manfaat.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved