Kisah Inspiratif

"Teman Bisik" Hadirkan Euforia Baru bagi Difabel Netra di Stadion Maguwoharjo

Komunitas Sadar Belajar mengajak teman-teman difabel agar lebih aktif terlibat dalam kegiatan sehari-hari. 

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Arsip Komunitas Sadar Belajar
Relawan Teman Bisik sedang menjelaskan kondisi lapangan kepada teman netra memakai tactical board saat pertandingan PSS Sleman melawan Kendal Tornado FC, Minggu, 12 Oktober 2025 (Sumber: Arsip Komunitas Sadar Belajar) 

TRIBUNJOGJA.COM — Minggu, 12 Oktober 2025, Stadion Maguwoharjo, Sleman, DIY, menjadi saksi bisu bahwa sepak bola adalah milik semua kalangan. 

Sore itu, euforia pertandingan dirasakan pula oleh teman-teman difabel netra, berkat inisiatif inklusif yang menghangatkan hati.

Melalui Komunitas Sadar Belajar, sebuah gerakan bernama “Teman Bisik” dihadirkan untuk mendampingi para difabel netra untuk menyaksikan pertandingan sepak bola.

Mereka memastikan agar semangat dan hiruk pikuk pertandingan tidak hanya menjadi milik penonton umum. 

Dalam unggahan di akun resmi klub @pssleman, disebutkan bahwa inisiatif ini disimbolkan sebagai semangat kepedulian dan inklusivitas di Stadion Maguwoharjo. 

Tujuannya jelas yaitu agar setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki ruang untuk merasakan kebersamaan dan kebanggaan dalam mendukung tim kebanggaan Sleman.

Gerakan ini bermula dari kisah Rizal (27), founder Komunitas Sadar Belajar sekaligus penggagas kegiatan Teman Bisik. 

Ia bercerita, gagasan Teman Bisik itu muncul ketika ia tanpa sengaja melihat dua murid netra di komunitasnya yang ternyata gemar mengikuti tayangan sepak bola hanya melalui audio.

Hatinya tertegun, sebab mereka hanya bisa mendengar tanpa bisa melihat, apa lagi merasakan atmosfer nyata di tribun pendukung.

Sebagai seorang suporter aktif PSS Sleman, Rizal lantas tergerak untuk mengupayakan agar anak-anak difabel ini bisa menyaksikan langsung suasana pertandingan dari dalam stadion. 

Ia segera menemui pihak UPTD, pengelola stadion, dan menyampaikan niatnya untuk membawa anak-anak difabelnya ke tribun. 

Rupanya, ide tersebut disambut sangat baik. Bahkan, pihak pengelola memberi kesempatan kepada anak-anak difabel ini untuk menjadi player escort, yaitu anak-anak pendamping para pemain saat memasuki lapangan, sebelum pertandingan dimulai.

Teman DIfabel palyer escort
Teman Difabel dari Sadar Belajar menjadi pendamping pemain PSS Sleman pada pertandingan melawan Kendal Tornado FC, Minggu, 12 Oktober 2025 (Sumber: Instagram @pssleman)

Rupanya pengalaman ini tak hanya berkesan bagi Rizal. Ia menuturkan, beberapa teman relawan yang juga suporter PSS Sleman sangat tersentuh melihat antusiasme anak-anak difabel

‘Besok-besok aku ikut lagi ya,’ kata Rizal, menirukan kesan salah satu relawan yang tak sabar untuk kembali berkontribusi dalam kegiatan Teman Bisik selanjutnya. 

Kegembiraan yang sederhana itu nyatanya sukses menyalakan api persahabatan dan inklusi di tengah riuhnya lapangan hijau

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved