Panen Raya Lumbung Mataraman di Gunungkidul, Hasilnya Dijual Lewat Koperasi Merah Putih
Tidak hanya sebagai seremoni panen, kegiatan ini juga menandai skema pemasaran hasil panen melalui Koperasi Merah Putih.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul bersama Pemda DIY melaksanakan Panen Raya Perdana Desa Mandiri Pangan di Lumbung Mataraman, Kalurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari.
Tidak hanya sebagai seremoni panen, kegiatan ini juga menandai skema pemasaran hasil panen melalui Koperasi Merah Putih.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Siyam Arjayanti, menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara Lumbung Mataraman dengan Koperasi Merah Putih.
Melalui kerja sama tersebut, hasil produksi Lumbung Mataraman akan dipasarkan oleh Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sehingga terbentuk rantai nilai yang berkelanjutan.
Siyam menambahkan bahwa pihaknya tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap aspek ekonomi dan sosial dari program ini.
Evaluasi tersebut meliputi perhitungan manfaat ekonomi bagi petani, tingkat keterlibatan tenaga kerja, hingga sejauh mana program ini dapat menarik partisipasi kaum milenial.
Dari sisi administrasi, pencatatan aset juga diharapkan dilakukan secara transparan dan akuntabel agar program berjalan efektif.
“Sinergi ini diharapkan terus berlanjut dan memberikan manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat. Semoga hasil Lumbung Mataraman benar-benar bermanfaat bagi warga Piyaman,” ujarnya.
Lurah Kalurahan Piyaman, Tugino dalam laporannya menyampaikan bahwa Kalurahan Piyaman pada tahun 2025 menerima program BKK Dana Keistimewaan (Danais) Desa Mandiri Pangan Lumbung Mataraman dengan total anggaran sebesar Rp600 juta.
Dana tersebut terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pertama senilai Rp269.889.525 yang digunakan untuk penyiapan lahan, pembangunan sumur ladang, serta penyediaan bibit bawang merah, semangka, cabai, kacang prol, dan jagung manis.
Adapun tahap kedua senilai Rp330.110.475 saat ini sedang dalam proses pelaksanaan.
Program Lumbung Mataraman Piyaman dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sukatani, yang terdiri dari 11 kelompok tani dan 4 kelompok wanita tani (KWT).
Pengelolaan dilakukan di lahan seluas 1,5 hektar, dengan hasil panen utama berupa bawang merah jenis Tajuk (Thailand–Nganjuk) dan semangka jenis Inul.
Dari bibit bawang merah sebanyak satu kuintal, petani berhasil memanen lebih dari satu ton dengan harga jual sekitar Rp25.000 per kilogram.
Dana MBG Mulai Tersendat, Dua SPPG di Wilayah Yogyakarta Pilih Stop Beroperasi |
![]() |
---|
MBG di Wonosari Gunungkidul Tak Jalan Karena Tak Ada Anggaran, Siswa Bawa Bekal Mandiri |
![]() |
---|
Tren ISPA di Gunungkidul Meningkat di Masa Peralihan Musim, Sekolah Jadi Lokasi Rawan Penularan |
![]() |
---|
Berburu Serangga Puthul saat Musim Hujan: Kuliner Ekstrem Gunungkidul yang Bercita Rasa Gurih |
![]() |
---|
SPPG di Sleman dan Gunungkidul Berhenti Operasi karena Anggaran Pusat Belum Cair, Ini Kata BGN DIY |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.