Dana dari BGN Urung Cair, Layanan MBG di SPPG Wonosari Gunungkidul Dihentikan Sementara
Keputusan ini diambil setelah dana operasional dari Badan Gizi Nasional (BGN) belum cair untuk periode dua minggu ke depan.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Layanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wonosari I, Kabupaten Gunungkidul, untuk sementara dihentikan.
Keputusan ini diambil setelah dana operasional dari Badan Gizi Nasional (BGN) belum cair untuk periode dua minggu ke depan.
Ketua SPPG Wonosari I, Hyndun Astry Nurdiyanty, menjelaskan penghentian sementara operasional mulai hari ini, Senin (13/10/2025).
"Untuk penundaan layanan MBG di SPPG Wonosari I, itu karena dana dari BGN belum cair untuk periode dua Minggu ke depan. Jadi, mulai hari Senin ini, kami sudah cek ternyata dana belum ada yang masuk. Sehingga, kami putuskan untuk mulai hari ini, operasional SPPG diliburkan sementara sambil menunggu dana dari BGN cair," tuturnya saat ditemui di Dapur SPPG Wonosari I, pada Senin (13/10/2025).
Menurut Hyndun, mekanisme pencairan dana biasanya dilakukan satu minggu sebelum periode layanan dimulai.
Namun hingga awal pekan ini, belum ada dana yang diterima. Padahal, pengajuan dana sudah dilakukan sejak awal Oktober.
"Kalau dari konfirmasi BGN, katanya karena sedang ada pergantian pejabat pembuat komitmen (PPK), itu informasi yang kami dapat dari BGN," terangnya.
Dia menuturkan biasanya pengajuan proposal operasional dilakukan per dua minggu dengan estimasi anggaran sekitar Rp400 juta untuk tiap periode tersebut.
Dana tersebut digunakan untuk kebutuhan operasional dan distribusi makanan bergizi kepada penerima manfaat.
"Untuk pengajuan proposal itu dilakukan per dua Minggu, itu (budgetnya) dikisaran Rp400 an juta, itu untuk operasional dua Minggu," paparnya.
Dia menuturkan untuk saat ini SPPG Wonosari I melayani sebanyak 6 sekolah dan 7 posyandu dengan total 2.983 penerima manfaat.
Dengan adanya penghentian sementara, distribusi makanan bergizi untuk sementara tidak dilakukan hingga dana dari BGN resmi cair.
"Untuk sementara ini, kegiatan di SPPG diliburkan. Nanti kalau dana sudah cair, langsung operasional lagi," urainya.
Sementara itu, dari pantauan Tribun Jogja di Dapur SPPG Wonosari I tampak lengang, tidak ada aktivitas seperti memasak ataupun pendistribusian makanan MBG.
Bahkan, mobil yang biasanya dijadikan untuk mendistribusikan makanan MBG terparkir di dalam garasi di dapur tersebut. (*)
Dishub Gunungkidul Usulkan Penambahan Armada Bus Sekolah, Targetkan Layanan Jangkau Semua Kapanewon |
![]() |
---|
Gunungkidul Miliki 25 PKBM untuk Layani Pendidikan Kesetaraan dan Dorong Kenaikan IPM |
![]() |
---|
Rusunawa Karangrejek Tetap Jadi Pilihan Warga Berpenghasilan Rendah di Gunungkidul |
![]() |
---|
Menakar Masa Depan Wana Boedha Gunungkidul, dari Kubur Batu Menuju Cagar Budaya |
![]() |
---|
Perkuat Keamanan Pangan MBG, SPPG di Jogja Ini Gandeng Ahli dari UGM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.